Pemasaran pariwisata digital

Komunikasi pemasaran pariwisata di era digital dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:

  1. Konten Digital: Dalam melakukan promosi pariwisata, dibutuhkan konten yang menarik seperti foto dan video yang menampilkan destinasi wisata yang menarik. Konten dapat disebarkan melalui website pariwisata, media sosial, dan platform digital lainnya seperti YouTube dan Instagram.
  2. Media Sosial: Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok dapat digunakan untuk berinteraksi langsung dengan audiens dan mempromosikan pariwisata. Pada media sosial, dapat dilakukan promosi dengan membuat postingan, mengadakan kuis, atau bahkan menggunakan influencer untuk membantu promosi.
  3. Website pariwisata: Website pariwisata dapat menjadi sarana informasi yang penting bagi calon wisatawan. Website tersebut dapat menampilkan informasi seperti tempat wisata yang populer, akomodasi, paket wisata, serta hal-hal penting lainnya seperti transportasi dan cuaca.
  4. Email Marketing: Dapat juga dilakukan promosi melalui email dengan mengirimkan email ke calon wisatawan. Email yang dikirimkan dapat berisi promo paket wisata atau event-event menarik yang ada di destinasi wisata tersebut.
  5. Aplikasi mobile: Aplikasi mobile dapat digunakan untuk memberikan informasi yang lebih terperinci tentang tempat wisata, serta untuk mempermudah calon wisatawan dalam melakukan reservasi atau pembelian tiket.
  6. SEO dan SEM: Dalam meningkatkan pengunjung website pariwisata, strategi SEO dan SEM dapat digunakan untuk meningkatkan peringkat website di mesin pencari seperti Google, Bing, dan Yahoo.
  7. Virtual Reality (VR): Teknologi VR dapat digunakan untuk memberikan pengalaman virtual kepada calon wisatawan sehingga mereka dapat merasakan seperti berada di destinasi wisata tersebut tanpa harus datang secara fisik.

Dalam melakukan komunikasi pemasaran pariwisata di era digital, perlu diingat bahwa penggunaan teknologi digital yang tepat dan kreatif akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan promosi tersebut.

Hidup adalah permainan

Hidup adalah permainan, tetapi jangan dipermainkan oleh permainan

Ungkapan di atas terinspirasi dari film Ready Player One.

Bagi pengembang permainan interaktif (game developer), ungkapan itu tidak asing lagi, bahkan mereka tidak pernah berhenti berinovasi untuk menciptakan permainan baru, yang paling banyak digemari gamer. Karena permainan telah menjadi kesenangan bagi semua orang, gaya hidup pun berubah, tiada hidup tanpa permainan.

Otak Bereaksi Sama

Rupanya, otak manusia memberi reaksi yang sama, baik di kehidupan nyata, maupun di kehidupan virtual. Itulah sebabnya, mengapa orang suka dengan permainan interaktif.

Sebut saja permainan yang pemainnya merasa berada di kehidupan nyata (Real Playing Game/ RPG). RPG menggunakan teknologi Virtual Reality (VR). Saat Anda menggunakan VR, sebenarnya, Anda tidak berpindah tempat ataupun waktu, seperti time tunnel. Tetapi, Anda memainkan peran atau karakter di dalam sebuah permainan interaktif, yang membuat anda seolah-olah melintasi ruang dan waktu seperti dalam kehidupan nyata (reality).

Apakah ada pengaruhnya dalam kehidupan nyata?

Tentu saja ada karena permainan RPG membuat anda merasa senang (bahagia) sehingga setiap kali Anda memainkannya, Anda merasa puas. Tetapi, pada saat Anda tidak dapat memainkan permainan tersebut, otak Anda akan terus memerintahkan Anda untuk memainkan permainan interaktif agar Anda merasa puas (senang).

Apa yang sebenarnya terjadi?

Ketika Anda memainkan permainan dengan teknologi VR, Anda merasa senang karena otak Anda memerintahkan hormon endorpin. Hormon endorpin ini bekerja pada saat Anda merasa senang (bahagia), yang akan membuat Anda kecanduan (adiktif).

Jika otak anda telah befungsi otomatis untuk mencari kesenangan dengan memainkan permainan interaktif, pada saat itulah anda akan merasakan bahwa kesenangan hidup anda bergantung pada permainan virtual (RPG).

Lampu kuning

Satu di antara film Hollywood yang digemari milenial zaman now adalah Ready Player One. Sebuah Film imajinatif besutan Steven Spielberg, yang membuat Anda berfikir, apakah Anda memilih kehidupan nyata atau kehidupan virtual?

Tampaknya, Steven Spielberg, ingin memberikan gambaran masa depan tentang kehidupan virtual (Oasis), yang akan membuat manusia semakin egois dan tidak peduli dengan lingkungan, padahal kehidupan nyata mempunyai nilai-nilai hidup, yang tidak dapat digantikan dengan kehidupan virtual.

Teknologi digital virtual reality telah mengubah gaya hidup dari dunia nyata ke dunia virtual. Dunia virtual dapat memberi kesenangan semu, sedangkan dalam kehidupan nyata manusia saling membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri.