Mengapa Angklung Indonesia perlu direvitalisasi?

Angklung Indonesia terinskripsi sebagai Warisan budaya takbenda UNESCO pada tahun 2010 dalam Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Pusat penyebaran Angklung Indonesia di Jawa Barat, kemudian menyebar ke 14 provinsi di seluruh Indonesia.

Sejak pandemi Covid-19, Saung Angklung Udjo, ikon seni dan budaya sunda di Jawa Barat itu sangat berkurang pengunjungnya sehingga kondisinya saat ini terancam punah.

Saran untuk pelindungam Angklung Indonesia sebagai berikut.

  1. Masukkan Angklung Indonesia ke dalam kurikulum pembelajaran jarak jauh (metode pembelajaran Angklung Indonesia jarak jauh) bekerja sama dengan Institut Seni Bandung Indonesia (ISBI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Akademi Bahasa Asing.
  2. Tingkatkan kesadaran di dalam komunitas Angklung Indonesia tentang arti pentingnya Angklung Indonesia sebagai identitas budaya Indonesia yang dibanggakan sejak Angklung Indonesia terinskripsi dalam Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity UNESCO, 2010, melalui kegiatan Revitalisasi Angklung Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan up. Direktorat Pelindungan, Ditjen Kebudayaan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat up. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
  3. Promosikan Angklung Indonesia melalui media mainstream (televisi) dan internet (YouTube, Instagram, Facebook) agar Angklung Indonesia tetap hidup di dalam komunitasnya dan di lingkungan masyarakat penggemarnya, baik di Indonesia maupun luar negeri, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (promosi) dan Kementerian Luar Negeri (diplomasi budaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *