Beberapa model pengembangan bisnis startup yang sedang berkembang dan terbukti berhasil di beberapa industri kreatif, di antaranya:

1. Model Platform

Model bisnis ini memungkinkan pelanggan untuk berinteraksi dengan penyedia layanan melalui platform online atau aplikasi.

Contoh model ini adalah Uber dan Airbnb.

1.1. Model Bisnis Uber:

Uber adalah perusahaan transportasi berbasis aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk memesan kendaraan dan sopir melalui aplikasi smartphone mereka. Model bisnis Uber didasarkan pada konsep ekonomi berbagi, di mana pengemudi dapat memanfaatkan kendaraan mereka untuk menghasilkan uang tambahan dengan mengantarkan orang lain dari satu lokasi ke lokasi lain.

Berikut adalah beberapa komponen kunci dari model bisnis Uber:

Aplikasi: Uber menyediakan aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna untuk memesan kendaraan dan sopir, melacak lokasi kendaraan dan sopir, dan membayar melalui aplikasi.

Jaringan pengemudi: Uber memiliki jaringan pengemudi yang besar dan terus bertambah, yang terdiri dari individu yang mendaftar sebagai pengemudi Uber dan dapat menerima permintaan perjalanan dari pengguna Uber.

Jaringan pengguna: Uber juga memiliki jaringan pengguna yang besar dan terus bertambah, yang terdiri dari orang-orang yang menggunakan aplikasi untuk memesan kendaraan dan sopir.

Biaya: Uber mengambil bagian dari setiap biaya perjalanan sebagai komisi dan memberikan sisanya ke pengemudi.

Pembaruan harga: Harga perjalanan Uber dapat bervariasi berdasarkan permintaan dan penawaran. Pada saat permintaan tinggi, Uber dapat meningkatkan harga perjalanan untuk memastikan tersedianya kendaraan dan sopir yang cukup untuk memenuhi permintaan.

1.2. Model Bisnis Airbnb:

Airbnb adalah platform penginapan daring yang memungkinkan orang untuk menyewakan tempat tinggal mereka untuk wisatawan dan pengunjung. Model bisnis Airbnb didasarkan pada konsep ekonomi berbagi, di mana pemilik properti dapat memanfaatkan ruang mereka yang tidak terpakai untuk menghasilkan uang tambahan.

Berikut adalah beberapa komponen kunci dari model bisnis Airbnb:

Platform: Airbnb menyediakan platform daring yang memungkinkan pemilik properti untuk memposting listing properti mereka, menjelaskan fasilitas yang tersedia, dan menetapkan harga.

Jaringan pemilik properti: Airbnb memiliki jaringan besar pemilik properti yang terus bertambah, yang terdiri dari individu atau perusahaan yang menyewakan properti mereka melalui platform.

Jaringan pengguna: Airbnb juga memiliki jaringan pengguna yang besar dan terus bertambah, yang terdiri dari orang-orang yang mencari tempat tinggal selama perjalanan mereka.

Biaya: Airbnb mengambil bagian dari setiap biaya sewa sebagai komisi dan memberikan sisanya ke pemilik properti.

Sistem rating: Airbnb memiliki sistem rating dan review yang memungkinkan pengguna dan pemilik properti untuk memberikan umpan balik satu sama lain. Hal ini membantu membangun kepercayaan di antara pengguna dan pemilik properti, serta memastikan kualitas pengalaman pengguna.

2. Model Bisnis Langganan

Model bisnis ini memungkinkan pelanggan untuk membayar biaya bulanan atau tahunan untuk mengakses produk atau layanan tertentu.

Contoh model ini adalah Netflix dan Spotify.

2.1. Model Bisnis Netflix:

Netflix adalah platform streaming video online yang berbasis berlangganan. Model bisnisnya adalah dengan menawarkan konten video on-demand, seperti film, serial TV, dokumenter, dan acara TV eksklusif yang diproduksi oleh Netflix sendiri. Para pelanggan Netflix membayar biaya berlangganan bulanan untuk mendapatkan akses ke konten video tersebut. Biaya berlangganan ditentukan berdasarkan paket berlangganan yang dipilih oleh pelanggan, di mana semakin mahal paket berlangganan yang dipilih, semakin banyak konten yang dapat diakses oleh pelanggan. Netflix juga menawarkan percobaan gratis selama sebulan untuk para pelanggan baru. Netflix memiliki strategi konten yang agresif, di mana perusahaan mengeluarkan banyak uang untuk memproduksi konten eksklusif, mengamankan lisensi untuk konten populer, dan mengakuisisi perusahaan produksi film dan televisi.

2.2. Model Bisnis Spotify:

Spotify adalah platform streaming musik online yang juga berbasis berlangganan. Model bisnis Spotify adalah dengan menawarkan akses ke jutaan lagu dan podcast melalui layanan streaming musik yang bersifat on-demand. Spotify menyediakan dua jenis layanan, yaitu layanan gratis dengan iklan dan layanan berbayar tanpa iklan. Pengguna dapat memilih untuk berlangganan layanan berbayar dengan biaya bulanan untuk menghilangkan iklan dan mendapatkan fitur tambahan, seperti akses ke lagu-lagu dan podcast eksklusif, dan kemampuan untuk memutar musik offline. Selain itu, Spotify juga menawarkan berbagai jenis paket berlangganan untuk keluarga atau mahasiswa dengan harga diskon. Spotify juga menawarkan percobaan gratis selama sebulan untuk pelanggan baru. Model bisnis Spotify didasarkan pada keuntungan dari biaya berlangganan yang dibayarkan oleh para pelanggan, serta iklan dan penjualan sponsor. Spotify juga menawarkan analitik dan fitur promosi untuk artis dan label musik untuk membantu mereka mempromosikan karya mereka.

3. Model Freemium

Model bisnis ini menggabungkan fitur gratis dan fitur berbayar, sehingga pengguna dapat mencoba layanan atau produk sebelum memutuskan untuk membelinya.

Contoh model ini adalah Dropbox dan LinkedIn.

3.1. Model Bisnis Dropbox:

Dropbox adalah layanan penyimpanan awan yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengelola, dan berbagi file secara online. Model bisnis Dropbox didasarkan pada penggunaan freemium, yaitu memberikan layanan dasar secara gratis, tetapi menawarkan fitur-fitur tambahan yang lebih canggih dengan harga berlangganan. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang model bisnis Dropbox:

Layanan dasar gratis: Dropbox menawarkan layanan dasar secara gratis, yang mencakup penyimpanan awan hingga 2 GB, akses ke file dari berbagai perangkat, dan kemampuan berbagi file dengan pengguna lain.

Berlangganan premium: Dropbox menawarkan berbagai paket berlangganan yang memberikan fitur tambahan seperti penyimpanan tambahan, kontrol akses yang lebih baik, dan dukungan pelanggan yang lebih baik.

Bisnis: Dropbox juga menawarkan layanan untuk bisnis, yang mencakup berbagai fitur seperti kontrol akses, audit, dan integrasi dengan alat kolaborasi bisnis lainnya.

Integrasi dengan aplikasi pihak ketiga: Dropbox menawarkan integrasi dengan aplikasi pihak ketiga seperti Microsoft Office dan Google Drive, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengedit file secara langsung dari Dropbox.

3.2. Model Bisnis LinkedIn:

LinkedIn adalah jaringan profesional online yang memungkinkan pengguna untuk membangun profil profesional, terhubung dengan orang-orang di industri yang sama, dan mencari dan melamar pekerjaan. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang model bisnis LinkedIn:

Layanan dasar gratis: LinkedIn menawarkan layanan dasar secara gratis, yang mencakup pembuatan profil, terhubung dengan orang-orang yang dikenal, dan melihat dan melamar pekerjaan.

Berlangganan premium: LinkedIn menawarkan berbagai paket berlangganan yang memberikan fitur tambahan seperti akses ke data analitik, pencarian pekerjaan yang lebih canggih, dan kemampuan mengirim pesan langsung ke pengguna lain.

Iklan: LinkedIn menghasilkan uang melalui iklan, yang ditargetkan kepada pengguna berdasarkan profil dan perilaku mereka di platform.

Talent Solutions: LinkedIn menawarkan layanan perekrutan dan rekrutmen kepada perusahaan, yang mencakup akses ke database kandidat dan alat perekrutan yang canggih.

Pembelian: LinkedIn memperoleh pendapatan dari pembelian seperti Lynda.com, yang memberikan akses ke kursus online untuk pengembangan karir dan profesionalisme.

4. Model Bisnis Crowdfunding

Model bisnis ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan dana dari banyak investor kecil untuk membiayai proyek atau produk baru.

Contoh model ini adalah Kickstarter dan Indiegogo.

4.1. Model Bisnis Kickstarter:

Kickstarter dan Indiegogo adalah dua platform crowdfunding yang memungkinkan orang untuk memasarkan dan mendanai proyek-proyek kreatif atau produk-produk inovatif. Namun, ada perbedaan kecil antara keduanya.

Model Bisnis Kickstarter

Kickstarter menggunakan model all-or-nothing, artinya proyek harus mencapai tujuan pendanaan mereka dalam jangka waktu yang ditentukan atau semua dana yang terkumpul akan dikembalikan kepada para pendukung. Hal ini memberikan insentif bagi pencipta proyek untuk benar-benar mempromosikan dan memasarkan proyek mereka. Biaya yang dikenakan oleh Kickstarter adalah 5% dari dana yang terkumpul, ditambah biaya pemrosesan pembayaran.

4.2. Model Bisnis Indiegogo:

Indiegogo menggunakan model campaining flexible funding, yang memungkinkan pencipta proyek untuk tetap mendapatkan dana yang terkumpul meskipun tidak mencapai tujuan pendanaan mereka. Namun, biaya yang dikenakan lebih tinggi untuk kampanye jenis ini, yaitu 9% dari dana yang terkumpul ditambah biaya pemrosesan pembayaran.

Kedua platform ini juga menawarkan layanan tambahan seperti alat pemasaran, dukungan pelanggan, dan sumber daya untuk membantu pencipta proyek mencapai tujuan mereka. Namun, Kickstarter cenderung lebih fokus pada proyek-proyek seni, film, musik, dan permainan, sementara Indiegogo cenderung lebih beragam dan mencakup produk-produk teknologi, produk kreatif, dan inovasi lainnya.

5. Model Bisnis D2C (Direct-to-Consumer)

Model bisnis ini memungkinkan perusahaan untuk menjual produk langsung kepada pelanggan akhir, tanpa melalui pihak ketiga seperti toko retail atau distributor.

Contoh model ini adalah Warby Parker dan Casper.

5.1. Model Bisnis Warby Parker:

Warby Parker dan Casper adalah dua perusahaan startup yang muncul pada awal 2010-an dan telah mengubah model bisnis dalam industri masing-masing. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang model bisnis Warby Parker dan Casper:

Warby Parker adalah perusahaan yang bergerak di bidang fashion dan kacamata. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 dan sejak itu telah mengubah cara orang membeli kacamata. Model bisnis Warby Parker adalah Direct-to-Consumer (D2C), yaitu mereka menjual produk langsung kepada konsumen melalui toko online mereka sendiri. Dengan menggunakan model ini, Warby Parker dapat menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang lebih terjangkau, karena mereka menghilangkan peran perantara seperti toko fisik dan distributor.

Selain itu, Warby Parker juga memiliki program “Try-On”, di mana konsumen dapat memilih lima model kacamata yang ingin dicoba, kemudian Warby Parker akan mengirimkan kacamata tersebut untuk dicoba di rumah selama 5 hari. Jika konsumen menemukan satu yang sesuai, mereka dapat membeli dan mengembalikan kacamata lainnya. Program ini memungkinkan konsumen untuk mencoba produk sebelum membeli dan meminimalkan risiko membeli produk yang tidak sesuai.

5.2. Model Bisnis Casper:

Casper adalah perusahaan yang bergerak di bidang mattress dan sleep technology. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2014 dan telah mengubah cara orang membeli kasur. Model bisnis Casper adalah D2C, mirip dengan Warby Parker, yang memungkinkan mereka untuk menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, Casper juga menawarkan pengiriman gratis dan pengembalian dalam 100 hari, yang memungkinkan konsumen untuk mencoba kasur selama beberapa bulan sebelum memutuskan apakah ingin mempertahankan atau mengembalikannya.

Selain kasur, Casper juga menawarkan produk terkait seperti bantal, selimut, dan alas kaki tidur. Mereka juga telah mengembangkan teknologi yang disebut “Zoned Support”, yang mengadaptasi dukungan kasur pada berbagai bagian tubuh. Teknologi ini memungkinkan konsumen untuk mendapatkan tidur yang lebih nyaman dan mendukung kesehatan tulang belakang.

Dalam rangka untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka, Casper juga telah mengembangkan saluran distribusi tambahan seperti penjualan melalui toko fisik dan kerja sama dengan hotel untuk memperkenalkan produk mereka kepada konsumen yang lebih luas.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada satu model bisnis tunggal yang cocok untuk semua jenis bisnis (no one key for all). Setiap model bisnis memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dan perlu dipertimbangkan dengan hati-hati sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik bisnis yang bersangkutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *