Lahir: Setiap anak dilahirkan suci (fitrah), maka kedua orang tuanya yang menjadikan dia Yahudi atau Nasrani atau anak itu menjadi Majusi (penyembah api) – HR. Bukhari dan Muslim; pendidikan anak di dalam keluarga adalah tanggung jawab orang tuanya; pendidikan yang utama adalah pendidikan karakter, yang dipelajari anak dari mendengar ucapan dan melihat perbuatan kedua orang tuanya sehari-hari dan lingkungan di sekitarnya, termasuk konten media (radio, televisi, internet); pendidikan syariat bersumber dari al-Qur’an (petunjuk) dan as-Sunnah (tuntunan) agar tidak dipermainkan dengan kehidupan sementara di dunia menuju kehidupan yang abadi di akhirat; sains dan teknologi mengajarkan hidup lebih praktis, lebih mudah, dan lebih nyaman.

Hidup: Tujuan hidup di dunia untuk beribadah kepada Nya, karenanya harus belajar ilmu syariat tentang hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya, yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah, serta belajar ilmu dunia (sains dan teknologi) agar dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang dinamis. 

Mati: Husnul khotimah (akhir hidup yang baik), sampai akhir hayat mengamalkan Rukun Islam (bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan Shalat, Puasa di bulan Ramadan, menunaikan Zakat, pergi Haji bila mampu), Rukun Iman (beriman kepada Allah; beriman kepada para Malaikat; beriman pada Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Rasul (Kitab Zabur kepada Daud alaihissalam, Kitab Taurat kepada Musa alaihissalam, Kitab Injil kepada Isa alaihissalam, Kitab Al-Quran kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam); beriman kepada Nabi dan Rasul; beriman pada hari Kiamat, beriman pada Qada dan Qadar; dan Ihsan (menyembah Allah seakan-akan ia melihat-Nya, jika tidak mampu melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatnya).

Hamba Allah

1. Dikenal di langit, tetapi tidak dikenal di dunia (religius, Uwais al Qarni)
2. Dikenal di dunia, tetapi tidak dikenal di langit (sekuler, liberal, kapitalis, sosialis, komunis, atheis)
3. Dikenal di dunia dan di langit (para rasul, nabi, generasi yang hidup bersama rasul (sahabat), dan orang-orang sesudahnya, wali, ulama, ahli ilmu agama dan ahli ilmu dunia, yang teguh iman dan amalnya sampai akhir hayat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *