Menuju Jejaring Kota Kreatif UNESCO 

Artikel ini disusun dari referensi yang diterbitkan oleh UNESCO bekerja sama dengan World Bank (donor), yang berjudul CCC (City, Culture, Creativity). Leveraging culture and creativity or sustainable urban development and inclusive growth, UNESCO and World Bank, 2021 serta referensi yang tersedia website resmi UCCN.

Up to 13%  of city employment  in creative industries in major cities worldwide. 

Executive Summary 

• Artikel ini memberikan prinsip-prinsip panduan dan kerangka kerja (Kerangka CCC) bagi kota-kota untuk lebih memanfaatkan industri kreatif dan budaya (CCI) mereka untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, daya saing kota, dan inklusi sosial

• Budaya dan kreativitas adalah aset yang luar biasa bagi masyarakat lokal. Mereka memberi umpan pada ekonomi kreatif, yang merupakan salah satu sektor ekonomi dunia yang tumbuh paling cepat sehubungan dengan penciptaan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, dan pendapatan ekspor.

• Sementara intervensi kebijakan nasional untuk mengaktifkan budaya dan kreativitas sering mendapat banyak perhatian, dampak transformatif CCI tidak akan sepenuhnya terwujud tanpa kebijakan dan lingkungan yang mendukung di tingkat lokal, dilengkapi dengan kemitraan lintas tingkat pemerintahan dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, masyarakat sipil, dan komunitas lokal.

Beberapa kasus yang dijelaskan dalam tulisan ini mengilustrasikan bagaimana pengenalan ekosistem kota yang memungkinkan mengubah CCI dan kota-kota tempat CCI berkembang.. 

CCC 

• Budaya dan kreativitas memiliki potensi yang belum dimanfaatkan untuk memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan spasial bagi kota dan masyarakat.  

• Industri budaya dan kreatif adalah pendorong utama ekonomi kreatif dan mewakili sumber pekerjaan yang penting, pertumbuhan ekonomi, dan inovasi, sehingga berkontribusi terhadap daya saing dan keberlanjutan kota.  

• Melalui kontribusi mereka terhadap regenerasi kota dan pembangunan kota yang berkelanjutan, budaya dan industri kreatif menjadikan kota sebagai tempat yang lebih menarik bagi masyarakat untuk tinggal dan kegiatan ekonomi untuk berkembang.  

• Budaya dan kreativitas juga berkontribusi pada kohesi sosial di tingkat lingkungan, memungkinkan jejaring kreatif untuk membentuk dan memajukan inovasi dan pertumbuhan, dan menciptakan peluang bagi mereka yang sering tersisih secara sosial dan ekonomi.

• Secara umum, kota adalah pusat dari ekonomi kreatif dan memiliki peran penting dalam memanfaatkan potensi transformatif industri budaya dan kreatif melalui kebijakan dan lingkungan yang mendukung di tingkat lokal.

• Kota (City), Budaya (Culture), dan Kreativitas (Creativity) (CCC) memberikan prinsip panduan yang dikembangkan oleh UNESCO dan Bank Dunia, mendukung kota-kota dalam membuka kunci kekuatan industri budaya dan kreatif (CCI) untuk pembangunan kota yang berkelanjutan, berdaya saing, dan inklusi sosial.  

• Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung memiliki dampak yang mendalam pada sektor budaya, namun juga mengungkapkan kekuatan budaya dan industri kreatif sebagai sumber daya untuk pemulihan dan ketahanan kota. 

• CCC menawarkan panduan konkret untuk berbagai aktor ABGCM untuk memanfaatkan budaya dan kreativitas dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi kreatif lokal mereka dan membangun kota yang tangguh, inklusif, dan dinamis. 

Aset dan Sumber Daya

Aset dan sumber daya meliputi seniman, modal kreatif, dan warisan budaya takbenda (living heritage).

Pengungkit 

Enam kategori pengungkit kota kreatif yang terbukti penting mengekspresikan budaya dan kreativitas ke dalam ruang, ekonomi, dan sosial, yang bermanfaat yaitu:

1. Lingkungan fisik dan spasial: infrastruktur perkotaan dan layak huni

Pelaku kreatif membutuhkan ruang kerja yang terjangkau dan sering kali dapat disesuaikan yang menawarkan kedekatan dengan ekosistem kreatif yang lebih luas dan nyaman buat mereka. Mereka sering mendorong atau berkontribusi pada regenerasi lingkungan perkotaan dengan memanfaatkan ruang yang ditinggalkan atau kurang dimanfaatkan. Mereka juga mencari lingkungan yang menawarkan kualitas hidup yang baik, termasuk infrastruktur dasar, layanan, dan fasilitas.

2. Modal Manusia: keterampilan dan inovasi

Pelaku kreatif dan orang lain yang bekerja di ekosistem kreatif membutuhkan peluang untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan mereka. Mereka sering membutuhkan kombinasi kesempatan belajar, baik formal maupun informal, dan berkontribusi pada transmisi warisan budaya takbenda. 

3. Jejaring dan infrastruktur pendukung: jejaring sosial, katalisator, dukungan, dan pembiayaan 

Efek jejaring penting di dalam dan di antara Culture Creative Industry (CCI) di kota-kota kreatif meningkatkan hubungan antara para pelaku kreatif dengan peserta CCI dan berkontribusi pada inovasi dan pertumbuhan ekonomi kreatif. Pelaku kreatif mencari inspirasi dari satu sama lain dan melompat dari satu pekerjaan kreatif ke pekerjaan lain, mendorong pertumbuhan dan perkembangan CCI. Katalisator membuat hubungan antara pelaku kreatif dengan mitra lainnya. Pelaku kreatif membutuhkan layanan pengembangan bisnis dan akses pembiayaan yang disesuaikan dengan risiko yang terkait dengan pekerjaan mereka.

4. Lingkungan kelembagaan dan peraturan: lembaga inklusif, peraturan, dan kemitraan 

Pelaku kreatif, termasuk artis dan profesional budaya, membutuhkan institusi dan peraturan yang kondusif untuk melindungi praktik dan kemampuan mereka untuk hidup dan berproduksi di kota kreatif, seperti kota yang melindungi kekayaan intelektual, mempromosikan keberagaman dan inklusi sosial, dan memungkinkan akses mereka ke perumahan yang terjangkau. Jenis intervensi yang diperlukan untuk lingkungan CCI yang kondusif biasanya memerlukan kemitraan antara berbagai aktor publik, swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.

5. Keunikan

Kombinasi yang unik dari fitur intrinsik dan kota yang menghasilkan nilai dan daya tarik serta menumbuhkan bakat kreatif dan kelompok sasaran yang akan menikmati dan mengonsumsi apa yang mereka hasilkan.

6. Lingkungan digital

Digitalisasi berkontribusi pada pengembangan metode dan alat yang dapat meningkatkan efisiensi seluruh rantai nilai CCI.

Studi kasus di beberapa negara sebagai ilustrasi akan arti pentingnya kombinasi pengungkit

Lima, Peru, yang memanfaatkan tradisi kulinernya untuk membuka potensi pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki lingkungan, menghasilkan lebih banyak pekerjaan dan peluang bagi kelompok sosial yang terpinggirkan.

Kyoto, Japan, yang memanfaatkan warisan warisan budayanya yang kaya dengan memanfaatkan teknologi baru untuk membangun bagian dinamis baru dari ekonomi perkotaan sambil meningkatkan inklusi sosial. Keberhasilan klaster kreatif dan seni baru membantu mengubah ruang fisik kota dan memantapkan posisinya sebagai kota kreatif yang terkenal secara global.

Kobe, Japan, sebuah Kota Desain Kreatif UNESCO yang memanfaatkan tradisi budaya dan kreatifnya yang unik untuk ‘membangun kembali dengan lebih baik’ setelah bencana gempa bumi dan mengembangkan identitas kota dengan kekuatan budaya dan sejarah lokal.

Seoul, Republik Korea, Kota Kreatif Desain UNESCO, pemerintahnya memanfaatkan modal budaya dan kreatif sebagai pendorong utama pertumbuhan sosial ekonomi dan diversifikasi ekonomi dan memberikan dukungan sistematis untuk kelompok kreatif dan proyek lokal, yang menghasilkan manfaat penting dalam regenerasi kota dan penciptaan lapangan kerja.

Madaba, Jordan, sebuah kota kecil yang ditetapkan sebagai Kota Kreatif Kerajinan dan Kesenian Rakyat UNESCO pada tahun 2017, yang menjadi destinasi wisata utama dan meremajakan struktur perkotaan dan ekonominya dengan melestarikan dan mempromosikan kriya lokal kuno pembuatan mosaik. 

Brazzaville, Democratic Republic of Congo, Kota Musik Kreatif UNESCO yang merangkul tradisi musik lokal yang unik sebagai aset dan membantu membangun kembali kohesi sosial dengan mendukung seniman dan mempromosikan keterampilan kriya mereka.

Santos, Brazil, a Kota Kreatif UNESCO di bidang film yang telah berinvestasi dalam mendukung ekonomi kreatif untuk mempromosikan perubahan sosial dan ekonomi di antara kelompok yang paling rentan.

Angoulême, France, Kota Kreatif UNESCO di bidang literatur yang memanfaatkan industri buku komik untuk mendorong pembangunan sosial-ekonomi dan perkotaan di wilayah tersebut. 

Belgrade, Serbia, kegiatan kreatif dari bawah ke atas dengan dukungan publik yang terbatas menyebabkan transformasi perkotaan dan revitalisasi daerah yang terabaikan

Kyoto, Jepang, misalnya, meskipun memiliki tradisi menarik bakat kreatif, sebagian berkat keunikan dan sejarahnya sebagai ibu kota kuno Jepang, baik pemerintah kota maupun nasional campur tangan di seluruh rangkaian pendukung utama untuk membuat kota kondusif bagi CCI untuk terus berkembang. berkembang. Pemerintah pusat memindahkan Badan Urusan Kebudayaan Jepang ke Kyoto pada tahun 2017. Untuk menandai prioritas yang ditempatkan pada CCI, menjaga ICH, dan menguraikan intervensi yang memungkinkan, pemerintah daerah memperkenalkan Rencana Penciptaan Kota Seni Budaya Kyoto dan Rencana Promosi Revitalisasi Industri Tradisional Kota Kyoto Ketiga.

Baru-baru ini, pemerintah Kyoto memfasilitasi regenerasi di beberapa lingkungan, termasuk di sekitar Stasiun Kyoto, setelah mengamati regenerasi akar rumput yang didorong di lingkungan Stasiun Kyoto Timur oleh para kreatif. Ini termasuk memfasilitasi relokasi Universitas Seni Kota Kyoto ke lingkungan sekitar. Kemudian mengambil peran yang lebih aktif dalam mendorong regenerasi di lingkungan Stasiun Kyoto Barat, misalnya, mendirikan taman penelitian dan meningkatkan pasar dan taman. Pemerintah kota juga memberikan dukungan kepada ruang kreatif dan inkubator untuk memperdalam jejaring sosial kreatif. Dengan meningkatkan lingkungan yang mendukung di Kyoto, pemerintah lokal dan nasional telah berkontribusi pada lingkungan yang mana sekitar 16%-18% dari semua perusahaan swasta berada di CCI, mempekerjakan 10%-12% dari semua karyawan di Kyoto.

Outcomes 

Budaya dan kreativitas berkontribusi pada hasil spasial, ekonomi, dan sosial di kota-kota kreatif.

Spatial outcomes 

Ketika mereka mendorong regenerasi atau dimanfaatkan untuk membuat kota lebih menarik dan tempat yang menghibur untuk ditinggali, mereka menunjukkan efek kemudahan, menarik orang dan terkadang perusahaan untuk pindah. Faktanya, kota dengan fasilitas tinggi telah diamati tumbuh lebih cepat daripada kota dengan fasilitas rendah. Menurut penelitian baru-baru ini, di Amerika Serikat peran fasilitas dalam menarik penduduk baru ke kota telah meningkat dari waktu ke waktu dan merupakan prakiraan masa depan yang baik dari kebangkitan urbanisasi oleh populasi pemuda. Dan menurut survei global yang mencakup Afrika Sub-Sahara, Asia, dan Amerika Latin, fasilitas lokal, layanan publik, dan keamanan merupakan penentu penting untuk migrasi.

Economic outcomes 

Ketika CCI menciptakan lapangan kerja—seringkali pekerjaan yang sangat mudah diakses oleh komunitas yang terpinggirkan dan rentan—dan membantu menghasilkan pendapatan, mereka berkontribusi secara ekonomi bagi kekayaan kota dan nasional. Sebagian besar perempuan dan pemuda bekerja di sektor budaya dan khususnya di CCI. Secara global, sekitar 20% pekerja berusia 15-29 tahun bekerja di CCI, yang sebagai sektor merupakan pemberi kerja terbesar bagi kaum muda. Banyak CCI juga menghasilkan sejumlah besar pekerjaan non-kreatif. Perhitungan awal menggunakan data UNESCO menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, untuk setiap pekerjaan kreatif di CCI, 1,7 pekerjaan non-kreatif diciptakan. Pekerjaan ini seringkali tidak memerlukan kualifikasi khusus, dan oleh karena itu memberikan peluang kerja yang signifikan (walaupun sebagian besar pekerjaan ini mungkin tidak berkualitas tinggi).

Social outcomes 

Dengan menawarkan individu dan masyarakat cara untuk mengekspresikan diri dan menjalin hubungan, CCI berkontribusi pada modal sosial dan pembentukan jejaring, yang dapat meningkatkan inovasi dan pertumbuhan. Selain itu, beberapa kasus telah menunjukkan bahwa upaya untuk membangun kembali kota dengan memanfaatkan CCI lokal dan secara partisipatif dapat berkontribusi pada kohesi sosial yang lebih besar dan toleransi yang lebih besar di antara kelompok etnis yang berbeda.

The COVID-19 Pandemic 

• Pandemi COVID-19 telah berdampak negatif pada kota-kota kreatif tetapi juga mengungkapkan kapasitas CCI, ketika ditawarkan lingkungan pendukung lokal yang sesuai, untuk berkembang dan membantu mengurangi dampak krisis tersebut. Dampak pada kota-kota kreatif bervariasi berdasarkan ketergantungan kota-kota ini pada CCI yang paling dirugikan oleh krisis. Namun secara agregat, dampaknya cukup besar. 

• Pada puncak penguncian (lockdown) pandemi, sekitar 95% negara menutup properti Warisan Dunia mereka, dan sekitar 90% museum di seluruh dunia ditutup, dengan sebanyak 1 dari 8 tidak diharapkan untuk dibuka kembali setelah pandemi. Pada awal detik kedua kuartal tahun 2020, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan bahwa perdagangan eceran; akomodasi dan layanan makanan; dan seni, hiburan, dan rekreasi—yang sebagian besar mengandalkan kedekatan fisik—adalah enam sektor yang paling terpukul. Proyeksi awal hilangnya lebih dari 100-190 juta pekerjaan di sektor pariwisata saja dapat menyebabkan penurunan PDB US$2,7-5,5 triliun.

The crisis demonstrated CCI resilience 

• Terlepas dari dampak negatif COVID-19 yang diamati selama kuartal pertama pandemi, krisis menunjukkan ketahanan CCI, memicu inovasi dalam kerajinan, pengiriman, dan perluasan pasar. Studi kasus yang tercakup dalam artikel ini menggambarkan peluang CCI untuk memberikan ketahanan di tengah krisis global. Beberapa sub-industri CCI terbukti sangat tangguh—terutama sub-industri yang dapat diakses secara elektronik seperti buku dan televisi. 

• Banyak situs dan museum Warisan Dunia, meskipun ditutup, telah dibuka secara online. Museum mendigitalkan koleksi dan menyelenggarakan banyak webinar, berkontribusi pada peningkatan 200% dalam penggunaan museum online pada April 2020, menurut International Council of Museums. 

• Kota-kota di seluruh dunia menyadari pentingnya memungkinkan akses yang lebih luas ke infrastruktur digital berkualitas untuk memungkinkan seniman lokal mengakses pasar yang lebih besar, seperti yang ditunjukkan oleh pendanaan inisiatif digital dari bakat kreatif di Buenos Aires, Kobe, dan Toronto, di antara kota-kota lain. Banyak yang berkomitmen untuk berinvestasi dalam ekspansi melalui upaya pemulihan mereka. Upaya ini dapat membantu beberapa materi iklan untuk terus mengakses pemirsa dan konsumen serta memperluas pasar mereka.

Guiding Principles and Recommendations 

Kota-kota yang ingin meningkatkan ketahanan CCI mereka dalam jangka pendek dan dampaknya terhadap lingkungan, komunitas, dan daya saing kota dalam jangka panjang dapat mengandalkan kerangka kerja CCC untuk:

• Petakan sumber daya budaya dan CCI mereka dengan mengukur ukuran, jangkauan, lokasi, pelaku, dan dampak dari kegiatan ini, yang merupakan kunci untuk aksi jangka pendek hingga jangka panjang.

• Identifikasi kendala utama bagi pertumbuhan dan perubahan struktural industri ini—seperti tidak adanya ruang produksi yang terjangkau dan/atau pengetahuan yang terbatas untuk meningkatkan produksi—dan kemampuan mereka untuk menawarkan manfaat spasial dan sosial.

• Prioritaskan intervensi untuk mengatasi kendala utama yang berdampak pada pengembangan CCI dengan berkonsultasi dengan pemangku kepentingan utama serta urutan implementasi.

• Membangun dan memberdayakan koalisi yang efektif dari pembuat kebijakan di tingkat lokal dan nasional, seniman dan perwakilan dari lembaga budaya, perwakilan CCI, dan pemangku kepentingan masyarakat lokal di kota untuk membantu intervensi yang lebih tepat sasaran dan memperkuat dampak intervensi pemerintah.

• Pada akhirnya, CCI dapat memainkan peran penting dalam revitalisasi dan pertumbuhan kota. Namun kemampuan kota untuk menciptakan lingkungan yang mendukung CCI bergantung pada daya tanggap pemerintah daerah dan koalisi kreatif mereka. Karena mereka menawarkan dampak positif bagi daya saing kota, pembangunan perkotaan, dan inklusi sosial, CCI sangat penting untuk dimasukkan dalam rencana pembangunan atau pemulihan jangka pendek dan strategi pembangunan jangka panjang. 

• Kerangka kerja dan studi kasus yang disajikan dalam artikel ini menawarkan alat dan pelajaran dari contoh dunia nyata untuk mendukung pengambil keputusan memanfaatkan potensi penuh kota kreatif mereka, serta untuk pulih dari krisis COVID-19 saat ini.

Table 1. Guiding principles for enabling creative cities 

Mapping cultural resources and CCIs 

Upaya kebijakan lokal lebih mungkin berhasil ketika mereka bertujuan untuk membangun aset budaya dan kreatif yang ada. Jadi, langkah pertama bagi pejabat kota adalah memahami apa mereka. Dalam beberapa kasus, aset kreatif kota dikenal dan dipahami dengan baik, seperti halnya Brazzaville, Madaba, dan Angoulême, mendirikan pusat budaya yang dikenal dengan bentuk seni yang unik. Kota-kota lain perlu mengidentifikasi aset kreatif dalam tatanan sosial dan budaya lokal. Pengetahuan tentang aset kreatif lokal seringkali dipegang oleh masyarakat lokal; oleh karena itu, pemerintah daerah harus mencari pengetahuan lokal dan adat tersebut untuk menginformasikan pembuatan kebijakan. Ada spektrum pendekatan yang dapat diambil antara lain:

–  Pelatihan ini tidak perlu terlalu terstruktur dan dijalankan dari atas ke bawah (top-down). Pengalaman Kyoto dan Kobe menunjukkan bahwa salah satu strategi yang berhasil adalah berfokus pada penciptaan lingkungan yang memungkinkan bagi komunitas kreatif dan inisiatif untuk muncul—kemudian merancang intervensi yang ditargetkan untuk mendukung mereka. Secara umum, dukungan untuk kreativitas terkadang hanya memerlukan identifikasi sumber dan membiarkannya berkembang sampai kebutuhan khusus untuk dukungan muncul.

–  Kasus Seoul menunjukkan pendekatan yang berlawanan. Pemerintah Metropolitan Seoul melakukan analisis perinci tentang potensi pasar aset budaya lokal dan mengadopsi pendekatan yang dipimpin pemerintah untuk mengembangkannya. Di tingkat nasional, pertumbuhan ekspor budaya Korea diakui sebagai peluang pembangunan, dan kebijakan yang diinformasikan bertujuan untuk meningkatkan ekosistem budaya sebagai sebuah industri. Di Seoul, strategi kota kreatif dimulai dengan mengidentifikasi CCI spesifik yang sudah ada di kota tersebut dan yang dapat berkembang lebih jauh (broadcasting, game, film/ animasi, musik, dan pendidikan digital).

• Identify key constraints 

kasus kota yang diuraikan dalam makalah ini menunjukkan berbagai pendekatan:

–  Seoul menawarkan contoh pendekatan top-down untuk mengidentifikasi kendala. Setelah visi menciptakan pusat industri kreatif baru dirumuskan oleh kota, komite perencanaan Digital Media City dibentuk dengan mempertemukan para pembuat kebijakan, pakar CCI, cendekiawan, dan praktisi internasional. Di bawah pengawasan komite perencanaan, analisis terperinci tentang peluang pasar dan hambatan pertumbuhan untuk masing-masing CCI utama di Seoul dilakukan dan hasilnya menginformasikan desain lingkungan baru.

–  Kyoto menawarkan contoh pendekatan campuran yang menggabungkan pembelajaran dari inisiatif dari bawah ke atas dengan tindakan kebijakan dari atas ke bawah. Kota membiarkan inisiatif sektor swasta mendorong pengembangan lingkungan Stasiun Kyoto Timur tetapi menggunakan pelajaran dari bagaimana masyarakat berkembang untuk lebih memahami kebutuhan CCI dalam pendekatan yang didorong oleh pemerintah untuk regenerasi lingkungan Stasiun Kyoto Barat.

–  Lima mewakili situasi di mana pemerintah kota dan nasional memungkinkan peningkatan revolusi kuliner dari bawah ke atas. Peluang dan kendala diidentifikasi melalui kerja sama erat dengan pemimpin klaster kuliner—koki dan pemilik restoran. Hal ini mendorong pemerintah metropolitan untuk meluncurkan proyek untuk merenovasi pasar makanan dan mendirikan “Cocina de Ideas”, sebuah inkubator dan akselerator bisnis baru dan inovasi dalam gastronomi, yang berfungsi sebagai pendukung pertumbuhan industri.

Prioritize interventions that enhance the resilience of long- term contributions of CCIs 

Membangun ketahanan komunitas kreatif dan CCI dimulai dengan memberdayakan komunitas kreatif organik dan memperkuat institusi dan keterampilan yang penting bagi mereka. Kebijakan ini membantu membangun kembali dan mengembangkan aset kreatif dan budaya inti yang selalu menjadi fondasi CCI yang sukses, dan pembangunannya kembali setelah guncangan apa pun. Berikut ini adalah contoh dari kasus kota di makalah ini:

–  Langkah pertama Madaba untuk diakui sebagai ‘Kota Mosaik’ terkait dengan pendirian Institut Seni dan Restorasi Mosaik Madaba yang berfokus untuk memastikan kelangsungan hidup dan transmisi keterampilan artisanal.

–  Brazzaville pertama-tama berfokus untuk mendukung musisi dengan membuat program residensi yang memungkinkan musisi mengakses fasilitas, instrumen, dan teknologi yang dibutuhkan untuk meningkatkan proses kreatif mereka. Kota ini juga menjalankan program dukungan untuk musisi yang mengalami kesulitan.

–  Upaya berkelanjutan Kobe sebagian didorong oleh kepala manajer industri kreatif yang fungsinya mencakup memelihara dan membangun jejaring profesional kreatif dan memastikan mereka mendapatkan kontrak dan peluang kerja di area lokal.

Build and empower an effective coalition 

Koalisi publik-swasta sangat penting untuk memungkinkan pembangunan ekonomi lokal, dan ini tidak kalah relevan dengan CCI. Koalisi dapat berfungsi sebagai lembaga formal atau sebagai jejaring konsultatif informal. Mereka harus inklusif dan memberi peserta kesempatan nyata untuk mempengaruhi keputusan kebijakan. Berikut ini adalah contoh dari studi kasus:

–  Komite perencanaan Seoul Digital Media City (DMC) adalah badan koalisi yang diorganisir secara formal di Seoul yang didirikan untuk memiliki platform di mana berbagai pemangku kepentingan dapat berkumpul dan membentuk kebijakan.

– Asosiasi profesional gastronomi APEGA Lima, yang diorganisir oleh para pemimpin industri sendiri, telah dibentuk dan terbukti sangat efisien dalam mengidentifikasi dan menangani kebutuhan industri. Kota ini melihat APEGA sebagai mitra utamanya dalam memajukan dan meningkatkan peluang pengembangan kota kreatif.

–  Pemerintah daerah Kobe mendukung dan membiayai beberapa organisasi CCI dan mempekerjakan para profesional yang tugasnya berfokus pada memelihara hubungan dengan komunitas kreatif. Akibatnya, interaksi antara balai kota dan CCI melewati berbagai jalur formal dan informal.

Program Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN)

Misi

Program ini diluncurkan pada tahun 2004, Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN) bertujuan untuk memperkuat kerja sama dengan dan antarkota yang telah mengakui kreativitas sebagai faktor strategis pembangunan berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.

Sampai dengan saat ini ada 246 kota yang telah membentuk jejaring untuk bekerja sama menuju tujuan bersama: menempatkan kreativitas dan industri budaya di jantung rencana pembangunan mereka di tingkat lokal dan bekerja sama secara aktif di tingkat internasional.

Dengan bergabung dalam Jejaring, kota-kota mengakui komitmen mereka untuk berbagi praktik terbaik, berkembang kemitraan yang mempromosikan kreativitas dan industri budaya, memperkuat partisipasi dalam kehidupan budaya dan mengintegrasikan budaya dalam rencana pembangunan perkotaan.

Jejaring Kota Kreatif UNESCO mencakup tujuh bidang kreatif: Kerajinan dan Kesenian Rakyat, Desain, Film, Gastronomi, Sastra, Seni Media, dan Musik.

Tujuan

Jejaring Kota Kreatif UNESCO bertujuan untuk:
– memperkuat kerja sama internasional antar kota yang telah mengakui kreativitas sebagai faktor strategis pembangunan berkelanjutan mereka;
– merangsang dan meningkatkan inisiatif yang dipimpin oleh kota-kota anggota untuk menjadikan kreativitas sebagai hal yang penting komponen pembangunan perkotaan, terutama melalui kemitraan yang melibatkan masyarakat dan sektor swasta dan masyarakat sipil.
– memperkuat penciptaan, produksi, distribusi dan penyebaran kegiatan budaya, barang dan layanan;
– mengembangkan pusat kreativitas dan inovasi serta memperluas peluang bagi pencipta dan profesional di bidang budaya;
– meningkatkan akses dan partisipasi dalam kehidupan budaya serta penikmatan benda-benda budaya dan layanan, terutama untuk kelompok dan individu yang terpinggirkan atau rentan;
– mengintegrasikan sepenuhnya budaya dan kreativitas ke dalam strategi dan rencana pembangunan lokal.

Area aksi

Tujuan Jejaring Kota Kreatif UNESCO diimplementasikan, baik di tingkat kota-kota anggota maupun di tingkat internasional, terutama melalui area aksi sebagai berikut:

– berbagi pengalaman, pengetahuan dan praktik terbaik;
– proyek percontohan, kemitraan dan inisiatif yang menghubungkan sektor publik dan swasta, dan masyarakat sipil;
– program dan jejaring pertukaran profesional dan artistik;
– kajian, penelitian dan evaluasi pengalaman Kota Kreatif;
– kebijakan dan langkah-langkah untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan;
– komunikasi dan kegiatan peningkatan kesadaran.

UCCN tidak hanya sebagai platform atas peran kreativitas sebagai pengungkit pembangunan berkelanjutan, tetapi juga sebagai tempat berkembangnya aksi dan inovasi, terutama untuk implementasi Agenda 2030 Pembangunan Berkelanjutan. 

Bidang-Bidang Kreatif dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 

1. Kota Kreatif Bidang Kerajinan dan Kesenian Rakyat

a. Adanya tradisi yang bertahan lama dalam bentuk kerajinan dan kesenian rakyat.

b. Adanya produksi kerajinan dan kesenian rakyat yang bersifat kontemporer.

c. Kehadiran pembuat kerajinan (perajin) dan seniman tradisi yang menonjol.

d. Adanya pusat-pusat pelatihan kerajinan dan kesenian rakyat (festival, pameran, dan pekan raya)

e. Ketersediaan sarana dan prasarana yang terkait dengan kerajinan dan kesenian rakyat. 

2. Kota Kreatif Bidang Desain

a. Adanya industri desain yang telah mapan.

b. Adanya bentang budaya (cultural landscape) yang meliputi interaksi manusia dengan lingkungannya (arsitektur, perencanaan kota, ruang publik, monumen, transportasi, signage, dan sistem informasi).

c. Adanya sekolah-sekolah desain dan pusat penelitian desain.

d. Adanya kelompok-kelompok pelatihan bagi perancang dan pencipta kegiatan yang berkesinambungan, baik di tingkat lokal maupun nasional.

e. Adanya pengalaman menyelenggarakan pekan raya, acara dan pameran yang didedikasikan untuk desain.

f. Adanya kesempatan bagi perancang lokal dan perencana kota untuk memanfaatkan bahan-bahan kandungan lokal.

g. Adanya Industri kreatif berbasis desain: arsitektur, interior, mode, tekstil, perhiasan, aksesori, interaksi desain, desain perkotaan yang berkelanjutan.

3. Kota Kreatif Bidang Film

a. Adanya infrastruktur yang memadai untuk pembuatan film, misalnya studio, film, bentang budaya/film, sinematogafi dll

b. Memiliki kaitan sejarah dengan produksi, distribusi, dan komersialisasi film terutama konten ceritanya relevan dengan budaya lokal

c. Warisan sinematografi dalam bentuk arsip, museum, koleksi pribadi dan sekolah film

d. Tradisi penyelenggaraan festival film, kegiatan pemutaran film dan sinematografi

e. Tempat lahir, tempat tinggal, dan tempat kerja para pencipta dan seniman yang bekerja di industri film

f. Gambaran kota di film-film yang diciptakan oleh pencipta dan seniman yang bekerja di industri film 

g. Adanya film yang bercerita tentang kota


4. Kota Kreatif Bidang Gastronomi

a. Masyarakat memiliki keahlian memasak yang berkembang dengan baik dan menjadi karakteristik pusat-pusat kota dan wilayah.

b. Masyarakat hidup dengan keahlian memasak, banyak juru masak, dan restoran tradisional.

c. Unsur endogen (kandungan lokal) banyak digunakan dalam masakan tradisional

d. Adanya pengetahuan lokal, praktik kuliner (makanan) tradisional dan cara memasak yang membuat industri gastronomi (seni, ilmu memasak, menghidangkan, dan menikmati makanan enak) berlanjut sampai sekarang.

e. Adanya pasar makanan tradisional dan industri makanan tradisional.

f. Adanya tradisi menyelenggarakan festival gastronomi, penghargaan, kontes, dan pengakuan dari kalangan luas.

g. Menghargai lingkungan dan memperkenalkan produk lokal yang berkelanjutan.

h. Memelihara apresiasi publik memperkenalkan nutrisi pada lembaga pendidikan termasuk program konservasi keanekaragaman hayati di dalam kurikulum memasak di sekolah


5. Kota Kreatif Bidang Sastra

a. Adanya kualitas, kuantitas dan keanekaragaman kantor penerbitan dan editorial

b. Adanya kualitas, kuantitas program, pendidikan yang difokuskan untuk sastra nasional atau asing, baik di sekolah dasar, menengah maupun perguruan tinggi

c. Di lingkungan perkotaan, sastra, drama dan puisi memainkan peran integral

d. Pengalaman dalam menyelenggarakan acara sastra dan festival yang bertujuan untuk memperkenalkan sastra nasional dan asing

e. Perpustakaan, toko buku dan pusat kebudayaan publik dan swasta didedikasikan untuk memperkenalkan sastra nasional maupun asing

f. Para penerbit secara aktif menerjemahkan karya sastra dari bahasa nasional yang beragam dan bahasa asing

g. Keterlibatan secara aktif media, termasuk media baru dalam memperkenalkan dan memperkuat pasar untuk produk sastra. 


6. Kota Kreatif Bidang Seni Media

a. Adanya pengembangan budaya dan industri kreatif yang didorong oleh kemajuan teknologi digital.

b. Keberhasilan integrasi seni media yang mengarah pada perbaikan kualitas hidup di perkotaan.

c. Pertumbuhan bentuk dan seni elektronik mencari peran dari masyarakat sipil.

d. Akses lebih luas terhadap budaya melalui pengembangan teknologi digital.

e. Program pemagangan dan ruang studio untuk para seniman media.


7. Kota Kreatif Bidang Musik

a. Adanya pusat-pusat aktivitas dan penciptaan musik yang diakui oleh masyarakat

b. Berpengalaman dalam menyelenggarakan festival, baik tingkat nasional maupun internasional

e. Memperkenalkan industri musik, konservatori (musik klasik), akademi, dan lembaga pendidikan tinggi khusus dalam bidang musik

f. Memiliki sekolah musik, konservatori, akademi dan lembaga pendidikan tinggi khusus dalam bidang musik

g. Adanya struktur pendidikan musik informal, termasuk paduan suara dan orkestra

h. Perlakuan domestik atau internasional untuk genre musik tertentu dan musik dari negara lain

i. Ketersediaan ruang budaya untuk berlatih dan mendengarkan musik, seperti ruang terbuka maupun auditorium


17 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

I. Mengentaskan kemiskinan dalam segala bentuknya dimanapun; 

II. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan gizi, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan;

III. Menjamin kehidupan sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua orang dari semua kelompok usia;

IV. Menjamin pendidikan inklusif dan merata dan mempromosikan peluang pembelajaran sepanjang hayat untuk semua orang; 

V. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua wanita dan anak perempuan;

VI. Memastikan tersedianya dan manajemen air dan sanitasi keberlanjutan untuk semua;

VII. Memastikan akses yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan energi modern untuk semua;

VIII. Pekerjaan penuh dan produktif serta pekerjaan yang layak untuk semua; 

IX. Pembangun infrastruktur yang tangguh, mempromosikan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, dan menumbuhkan inovasi; 

X. Mengurangi ketimpangan di dalam dan di antara negara-negara; 

XI. Pembangun kota-kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan;

XII. Menjamin pola produksi dan konsumsi berkelanjutan, 

mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif dan berkelanjutan; 

XIII. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya;

XIV. Mengonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya lautan (ocean), laut (seas), dan biota kelautan (marine) untuk pembangunan berkelanjutan;

XV. Melindungi, memulihkan dan mempromosikan penggunaan yang berkelanjutan ekosistem daratan dll;

XVI. Mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, memberikan akses keadilan untuk semua dan membangun yang efektif, akuntabel, dan kelembagaan yang inklusif di semua tingkatan; 

XVII. Memperkuat cara implementasi dan revitalisasi kerja sama global untuk pembangunan berkelanjutan; 

Panduan untuk proses evaluasi UCCN

Panduan untuk proses evaluasi UCCN:

  1. Motivasi untuk aplikasi dan peluang dan tantangan pengembangan utama yang harus dipenuhi, visi pembangunan global, strategi dan kebijakan serta dampak yang diharapkan dari penunjukan (Bagian 6, 7 dan 8 Formulir Aplikasi):
  • Menunjukkan komitmen kota pemohon untuk membantu mencapai tujuan Jejaring, baik di tingkat lokal maupun internasional;
  • Adanya strategi dan kebijakan pembangunan yang mendukung penguatan lebih lanjut peran budaya dan kreativitas dalam implementasi Agenda 2030;
  • Kesesuaian tujuan dan prioritas kota pengusul dengan tujuan dan bidang aksi Jejaring Kota Kreatif UNESCO; dan
  • Dampak jangka menengah (4 tahun) dan panjang yang diharapkan dari peruntukan pada pembangunan kota yang berkelanjutan.
  1. Proses penyiapan aplikasi (Bagian 9 Formulir Aplikasi):
  • Keterlibatan Kota yang ditunjukkan dalam desain dan persiapan aplikasi dan dalam implementasi potensial dari strategi yang diusulkan dan rencana aksi jika ada penunjukan;
  • Asosiasi pemangku kepentingan publik, swasta, dan masyarakat sipil pada proyek bersama yang didukung oleh kota; dan
  • Partisipasi sektor kreatif lokal terkait (kreator, organisasi profesional, perusahaan budaya, dll.) dalam desain dan persiapan aplikasi.
  1. Aset komparatif yang akan dibawa oleh kota pengusul ke Jejaring (Bagian 10 Formulir Aplikasi):
  • Keberadaan, pada saat penerapan, strategi pembangunan atau tindakan dan inisiatif yang ditujukan untuk memperkuat peran budaya dan kreativitas dalam pembangunan sosial ekonomi kota dan regenerasi perkotaan;
  • Pentingnya sejarah dan peran bidang kreatif yang bersangkutan untuk kota pengusul serta konteks ekonomi dan sosial kontemporer bidang tersebut;
  • Potensi kontribusi aset budaya dan kreatif kota pengusul, khususnya di bidang kreatif terkait, untuk mencapai tujuan Jejaring;
  • Keahlian kota dalam menyelenggarakan pameran lokal, nasional dan/atau internasional, konferensi, konvensi, pameran dan kegiatan lain yang ditujukan untuk para profesional dan pakar, serta masyarakat umum;
  • Kualitas, keberagaman dan dampak mekanisme yang dibentuk untuk mempromosikan kreativitas, pendidikan seni, pelatihan profesional, peningkatan kapasitas dan penelitian di bidang kreatif yang bersangkutan;
  • Adanya dan/atau pengembangan sarana dan prasarana kebudayaan yang ditujukan bagi para profesional dan masyarakat umum yang diperuntukkan bagi praktik, produksi, promosi dan penyebarluasan kegiatan kebudayaan, barang dan jasa di bidang kreatif yang bersangkutan, termasuk lembaga aktif yang ada di bidang kreatif yang bersangkutan ;
  • Kualitas, relevansi dan dampak program untuk mendorong partisipasi yang lebih besar dalam kehidupan budaya, terutama yang ditujukan pada sektor masyarakat yang kurang beruntung atau rentan;
  • Kapasitas untuk melibatkan organisasi profesi utama dan organisasi non-pemerintah yang mewakili masyarakat sipil dalam mewujudkan rencana aksi yang diusulkan;
  • Ruang lingkup, kualitas dan keberagaman prakarsa kerja sama internasional yang dikembangkan oleh kota di bidang kreatif yang bersangkutan;
  • Kualitas, dampak dan sifat inovatif dari kebijakan dan langkah-langkah yang dilaksanakan untuk mendukung penciptaan dan pertumbuhan industri kreatif dan budaya lokal yang dinamis, khususnya di bidang kreatif yang bersangkutan; dan
  • Pengalaman dalam pengembangan proyek lintas sektor lokal dan internasional membangun sinergi antara bidang kreatif yang bersangkutan dan bidang kreatif lainnya yang dicakup oleh Jejaring.
  1. Kontribusi untuk mencapai tujuan Jejaring (Bagian 11 Formulir Aplikasi):
  • Memanfaatkan dan membina aset budaya dan kreatif utama kota dalam rencana aksi yang diusulkan;
  • Relevansi, koherensi dan kelayakan rencana aksi yang diusulkan dalam hal pencapaian tujuan Jejaring di tingkat lokal dan internasional;
  • Cakupan, kualitas, keberagaman dan pendekatan inovatif dari inisiatif yang diusulkan dalam rencana aksi untuk mencapai tujuan Jejaring, baik di tingkat lokal maupun internasional;
  • Pencantuman prakarsa kerja sama antarkota yang melibatkan kota-kota dari selatan global;
  • Kapasitas untuk menciptakan sinergi antara bidang kreatif yang bersangkutan dan bidang kreatif lainnya dari Jejaring;
  • Kecukupan, kelayakan, dan kesinambungan strategi pendanaan dan anggaran yang diusulkan;
  • Penetapan struktur khusus untuk mengelola dan melaksanakan rencana aksi yang melibatkan pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta serta masyarakat sipil; dan
  • Kualitas dan relevansi rencana komunikasi dan kesadaran mengenai
    Jejaring dan dampak rencana aksi yang diusulkan, bertujuan untuk menarik minat publik yang lebih luas.

Nilai tambah hak kekayaan intelektual dan hak cipta

Cara meningkatkan nilai tambah hak kekayaan intelektual dan hak cipta

  1. Meningkatkan pengetahuan tentang hak kekayaan intelektual.

Satu di antara cara terbaik untuk meningkatkan nilai tambah hak kekayaan intelektual dan hak cipta adalah dengan memastikan bahwa semua orang yang terlibat memiliki pengetahuan yang memadai tentang hak kekayaan intelektual dan hak cipta. Hal ini bisa dilakukan dengan menyediakan pelatihan bagi para staf atau memastikan bahwa pemilik hak memiliki keahlian yang memadai.

Untuk menegakkan dan mempertahankan haknya. Mereka juga mengurus hak-hak tersebut, termasuk mengatur pengaturan lisensi, menyelesaikan konflik yang melibatkan hak-hak intelektual, dan mengatur masalah pengungkapan informasi.

Selain itu, mereka juga menjalankan riset untuk mengidentifikasi hak-hak intelektual yang berlaku dan mengawasi konten yang melanggar hak-hak tersebut.

Untuk melakukan semua tugas tersebut, pemilik hak kekayaan intelektual dan hak cipta harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang hukum, teknologi, dan industri yang terkait dengan hak-hak tersebut.

Setelah memiliki pengetahuan tersebut, pemilik hak kekayaan intelektual dan hak cipta harus melakukan beberapa langkah untuk melindungi dan mengembangkan hak-hak tersebut.

Langkah-langkah ini mungkin berbeda, bergantung pada jenis hak kekayaan intelektual dan hak cipta. Namun, banyak langkah yang bisa diambil untuk melindungi hak-hak intelektual, termasuk:

Melakukan penelitian:

Pemilik hak kekayaan intelektual dan hak cipta harus melakukan penelitian untuk mengetahui apakah hak-hak tersebut telah diambil oleh orang lain. Hal ini penting untuk memastikan bahwa mereka tidak menggunakan hasil karya orang lain tanpa izin.

Cara terbaik untuk mendaftarkan hak cipta atau hak kekayaan intelektual adalah dengan menghubungi Kantor Hak Cipta atau Kantor Paten di negara Anda. Anda juga dapat mencari bantuan dari konsultan hukum atau ahli hak cipta atau hak intelektual untuk membantu Anda dalam mendaftarkan hak Anda.

  1. Membuat dan menjaga hubungan yang baik dengan pemegang hak.

Menjaga dan membangun hubungan yang baik dengan pemegang hak adalah hal penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan nilai tambah dari hak kekayaan intelektual dan hak cipta.

Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa semua pemegang hak diakui, dihargai dan dihormati, serta mendapatkan manfaat dari penggunaan hak mereka.

Ini dapat dilakukan dengan menyediakan pemegang hak dengan informasi yang berhubungan dengan penggunaan hak mereka, seperti lisensi, royalti, dan keuntungan.

Juga penting untuk memastikan bahwa pemegang hak diberi tahu tentang semua pembaruan yang dilakukan pada hak mereka dan segala lisensi yang diberikan.

Dengan melakukan hal tersebut, pemegang hak dapat memiliki keyakinan bahwa hak mereka dihargai dan diakui secara adil.

  1. Pemasaran hak kekayaan intelektual

Pemasaran hak kekayaan intelektual (HKI) adalah suatu proses yang mencakup strategi dan taktik untuk mempromosikan, meningkatkan, dan meningkatkan nilai kepemilikan hak cipta, merek dagang, dan hak paten. Ini juga dikenal sebagai strategi pemasaran intelektual.

Strategi pemasaran HKI dapat berfokus pada mempromosikan hak cipta, hak paten, dan merek dagang, menciptakan persaingan, atau memaksimalkan penggunaan HKI secara efektif. Ini dapat meliputi berbagai aktivitas, termasuk menciptakan dan mempromosikan merek dagang dan hak paten, mengatur commercialization rights, mengidentifikasi potensi pasar, membangun kemitraan strategis, melindungi hak cipta, dan mengidentifikasi dan menghadapi potensi pelanggaran.

Strategi lainnya termasuk menggunakan media digital untuk mempromosikan HKI, mengembangkan kebijakan HKI untuk membuatnya lebih mudah diterapkan, dan meningkatkan kesadaran tentang hak-hak ini di kalangan publik.

  1. Meningkatkan kesadaran publik tentang hak kekayaan intelektual dan hak cipta

Memberikan lokakarya dan sesi informatif tentang hak kekayaan intelektual dan hak cipta kepada masyarakat.

Menyebarluaskan informasi tentang hak kekayaan intelektual dan hak cipta melalui media sosial, radio, surat kabar, dan lainnya.

Membuat kampanye berantas pembajakan digital yang menyoroti bahaya pembajakan dan pentingnya hak kekayaan intelektual dan hak cipta.

Mengadakan seminar dan konferensi untuk mempromosikan hak kekayaan intelektual dan hak cipta.

Membuat laman web dan aplikasi yang berfokus pada hak kekayaan intelektual dan hak cipta.

Membuat lokakarya dan sesi informatif tentang hak kekayaan intelektual dan hak cipta.

Menciptakan ruang untuk penulis dan pencipta untuk berbagi pengalaman mereka tentang hak kekayaan intelektual dan hak cipta.

Membuat komunitas online yang didedikasikan untuk membahas isu hak kekayaan intelektual dan hak cipta.

Membangun jejaring antarpenulis dan pencipta untuk membuat kolaborasi yang lebih baik.

Menyediakan wilayah di mana penulis dan pencipta dapat bertukar ide dan berkolaborasi untuk menciptakan proyek bersama.

Menawarkan pelatihan kepada para penulis dan pencipta tentang cara mempromosikan dan memproteksi hak cipta mereka.

Membuat berbagai konten yang dapat digunakan oleh para penulis dan pencipta untuk mempromosikan hak cipta mereka, seperti artikel blog, webinar, video, dan lainnya. Konten ini harus mencakup informasi tentang cara mempromosikan hak cipta mereka, cara memperluas jangkauan produk mereka, serta cara memproteksi hak cipta mereka.

Membuat platform digital yang memudahkan para penulis dan pencipta untuk mengajukan permohonan hak cipta, mengatur lisensi, dan menyelesaikan masalah hak cipta. Platform ini harus dirancang untuk memastikan bahwa hak cipta mereka dilindungi dengan baik, dan bahwa mereka dapat memperoleh informasi yang diperlukan tentang hak cipta yang berlaku.

Menyediakan penyimpanan aman untuk dokumen hak cipta dan bahan yang telah terdaftar sehingga orang yang memiliki hak cipta bisa mengaksesnya dengan mudah. Penyimpanan ini akan menyediakan perlindungan terhadap hak cipta dan bahan yang terdaftar, sehingga orang lain tidak dapat menggunakan atau menyalinnya tanpa izin. Penyimpanan ini juga akan menjaga hak cipta dan bahan yang telah terdaftar dari pencurian atau disalahgunakan. Selain itu, penyimpanan juga akan membantu pemegang hak cipta melacak penggunaan tanpa izin dari bahan mereka dengan mudah.

  1. Monetisasi hak cipta

Layanan pendaftaran hak cipta

Bisnis ini akan membantu para pemilik hak cipta untuk mendaftarkan hak cipta mereka kepada pemerintah, yang akan memberikan jaminan hukum terhadap hak cipta mereka.

Layanan lisensi hak cipta

Bisnis ini akan membantu para pemilik hak cipta untuk menjual lisensi hak cipta mereka kepada orang lain yang ingin menggunakannya. Pemilik hak cipta akan mendapatkan royalti atas penggunaan lisensi mereka.

Layanan konsultasi hak cipta

Bisnis ini akan membantu para pemilik hak cipta untuk mengkonsultasikan hak cipta mereka dan membantu mereka menyelesaikan masalah yang mungkin terjadi. Layanan ini juga akan membantu para pemilik hak cipta dalam mengidentifikasi dan mempelajari informasi yang berhubungan dengan hak cipta, termasuk hak-hak yang terkait dengan hak cipta.

Layanan ini juga akan membantu para pemilik hak cipta dalam memahami hak-hak yang terkait dengan hak cipta, termasuk hak untuk menggunakan dan menyalin karya mereka.

Layanan ini juga akan memberikan saran yang tepat tentang bagaimana mengelola hak cipta dan melindungi hak cipta dengan benar.

Layanan ini juga akan membantu para pemilik hak cipta dalam menghindari masalah yang mungkin terjadi sehubungan dengan hak cipta, termasuk pelanggaran hak cipta, penyalahgunaan hak cipta, dan usaha untuk menangani pelanggaran hak cipta.

Layanan ini akan memberikan informasi tentang hak cipta dan hak lainnya yang terkait dengan hak cipta, serta mengajukan tindakan hukum yang tepat untuk melindungi hak cipta Anda.

Layanan ini juga akan menawarkan jasa konsultasi untuk membantu Anda dalam mengelola dan mengatur hak cipta Anda.

Layanan ini akan memberi Anda akses ke sumber daya dan informasi yang berguna untuk membantu Anda memahami hak Anda dan cara yang tepat untuk melindungi hak cipta Anda.

  1. Bursa Hak Kekayaan Intelektual dan Hak Cipta

Bursa hak kekayaan intelektual dan hak cipta adalah platform yang memungkinkan para pemilik hak kekayaan intelektual dan hak cipta untuk membeli, menjual, dan menukar hak mereka.

Bursa ini dapat menyediakan hak yang berbeda, termasuk hak cipta, paten, merek dagang, dan lainnya.

Bursa ini dapat menawarkan layanan berbeda untuk membantu para pemilik hak kekayaan intelektual untuk membeli dan menjual hak mereka.

Layanan ini dapat meliputi pencarian hak, penilaian hak, dan bantuan untuk membuat kesepakatan yang layak dan menguntungkan.

Hak cipta adalah hak yang diberikan oleh hukum kepada pembuat atau penerbit karya tertentu untuk mendapatkan kompensasi atas penggunaan atau penyebaran karyanya.

Hak cipta termasuk hak eksklusif yang diatur oleh Undang-Undang Hak Cipta. Hak cipta memberikan hak kepada pemegangnya untuk mencegah orang lain dari menyalin, mendistribusikan, memperdagangkan, memamerkan, atau menampilkan karya mereka tanpa izin.

Hak cipta juga memberikan hak kepada pemegangnya untuk menghasilkan keuntungan dari karyanya dengan mengharuskan orang lain untuk membayar royalti atau biaya lisensi untuk menggunakannya.

Hak cipta menjamin bahwa pembuat atau penerbit dapat memperoleh manfaat dari karyanya dan melindungi hak mereka.

Hak cipta juga memberikan perlindungan khusus terhadap penggunaan karya yang tidak sah, dan memberikan hak kepada pemilik untuk mengambil tindakan hukum jika hak-hak cipta mereka dilanggar.

  1. Royalti dan Lisensi

Royalti adalah pembayaran yang harus dibayarkan oleh pihak ketiga kepada pemilik hak cipta untuk menggunakan dan mendistribusikan produk atau jasa yang dimiliki oleh pemilik hak cipta. Royalti dapat berupa uang, namun juga dapat berupa barang dan jasa sesuai perjanjian yang tertulis dalam kontrak. Royalti biasanya dibayarkan oleh pengguna produk atau jasa pemilik hak cipta sesuai kesepakatan bersama.

Lisensi adalah kesepakatan yang dibuat antara pemilik hak cipta dan pengguna karya untuk menggunakan dan mendistribusikan karya tersebut.

Lisensi mengizinkan pengguna untuk menggunakan dan mendistribusikan karya dengan persetujuan pemilik hak cipta.

Contoh lisensi dan royalti di bidang film. Lisensi film adalah persetujuan yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau perusahaan produksi film kepada pihak lain untuk menggunakan konten film yang dimilikinya.

Royalti yang terkait dengan lisensi film adalah pembayaran yang diberikan oleh pihak yang menggunakan lisensi film kepada pemegang hak cipta atau perusahaan produksi film sebagai imbalan atas penggunaan konten film tersebut.

Model Bisnis B2B, B2C, C2B, C2C

Model Bisnis B2B, B2C, C2B, C2C beserta contohnya.

A. Model Business-to-business (B2B) merupakan model bisnis yang menghubungkan pembeli dan penjual bisnis.

Contoh Bisnis B2B (Business to Business):

  1. Layanan Cloud Computing
  2. Layanan SaaS (Software-as-a-Service)
  3. Layanan Manajemen Aset
  4. Waralaba
  5. Bioskop
  6. Jasa Lelang
  7. Jasa Konsultan Bisnis

B. Model Business-to-consumer (B2C) merupakan model bisnis di mana sebuah bisnis menjual produk atau jasa kepada pelanggan akhir.

Contoh Bisnis B2C (Business to Consumer):

  1. Toko Online

Toko online adalah toko yang beroperasi secara online, di mana pembeli dapat berbelanja di situs web atau aplikasi mobile. Toko online biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh satu perusahaan, dan tidak memungkinkan para penjual lain untuk menjual produk mereka.

Toko online adalah sebuah toko yang didirikan melalui internet. Biasanya, toko online memiliki situs web untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan mereka. Pelanggan dapat membeli dan memesan produk secara online dan menerima pengiriman ke rumah mereka.

Beberapa toko online juga menyediakan layanan seperti layanan pelanggan, layanan pembayaran, dan manajemen stok.

Contoh toko online yang populer adalah Amazon, eBay, dan AliExpress. Mereka semua menawarkan berbagai macam produk, layanan, dan fitur yang berbeda.

Amazon menawarkan pengiriman cepat, diskon besar, dan jaminan pengembalian uang.

eBay menawarkan berbagai macam produk, termasuk barang antik, serta layanan pembayaran yang aman dan mudah.

AliExpress menawarkan produk dari berbagai penjual, dengan harga yang berbeda. Produk yang tersedia meliputi berbagai grosir dan eceran, bahkan produk yang dijual secara online. Ini berarti bahwa pelanggan dapat menemukan produk dengan harga yang sesuai dengan anggaran mereka. Selain itu, AliExpress juga menawarkan layanan pengiriman yang cepat dan layanan pelanggan yang baik. Selain itu, AliExpress menawarkan beragam diskon dan promo sehingga pelanggan dapat menghemat uang ketika membeli produk di AliExpress.

  1. Layanan Pengiriman
  2. Layanan Streaming Video
  3. Jasa Desain Mode
  4. Jasa Desain Interior
  5. Restoran
  6. E-Walet
  7. E-Commerce

E-commerce adalah model bisnis yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi secara online melalui berbagai platform, seperti situs web, aplikasi mobile, dan lainnya.

Contoh Ecommerce: Lazada, Amazon, Blibli

C. Model Bisnis Consumer-to-business (C2B) merupakan model bisnis di mana seorang konsumen menawarkan produk atau jasa yang dapat dibeli oleh bisnis.

Contoh Bisnis C2B (Consumer to Business):

  1. Jasa Desain Grafis/ Jasa Desain Komunikasi Visual
  2. Jasa Desain Produk
  3. Jasa Koreografer Seni Pertunjukan
  4. Jasa Penulisan Konten
  5. Jasa Pembuatan Website
  6. Jasa Endorser
  7. Jasa MC

D. Model Bisnis Consumer-to-consumer (C2C) merupakan model bisnis di mana konsumen menjual produk atau jasa kepada konsumen lainnya.

Contoh Bisnis C2C (Consumer to Consumer):

  1. Marketplace

Marketplace adalah platform yang memungkinkan penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan jual beli secara online.

Marketplace dapat berupa aplikasi, situs web, atau aplikasi mobile yang memungkinkan penjual untuk menjual produk mereka kepada pembeli.

Contoh Marketplace: Tokopedia, Bukalapak, Shopee

  1. Aplikasi Pencari Barang Bekas
  2. Layanan Pertukaran Barang dan Jasa
  3. Media Sosial
  4. Jasa Merapikan
  5. Pasar Barang Antik
  6. Penyedia Jasa Penjualan Tiket Online
  7. Penyedia Jasa Keuangan
  8. Penyedia Jasa Transportasi
  9. Penyedia Jasa Teknologi

Ekosistem industri dan ekonomi kreatif

Cara membangun dari awal ekosistem industri dan ekonomi kreatif

  1. Membangun Infrastruktur:

Infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung ekosistem ekonomi kreatif termasuk menyediakan akses internet, kemudahan teknologi, dan tempat untuk berkolaborasi.

Akses internet dapat menyediakan platform untuk meningkatkan keterlibatan dan kolaborasi di antara para pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Teknologi modern dapat memungkinkan para pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas.

Tempat berbagi ide dan berkolaborasi juga dapat membantu para pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk belajar dan berkembang.

Selain itu, pemerintah juga harus membuat kebijakan yang dapat mendukung industri dan ekosistem ekonomi kreatif dengan cara memfasilitasi pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk terlibat dalam berbagai aktivitas seperti beasiswa, pendidikan, dan pelatihan.

  1. Membangun Komunitas:

Membuat komunitas kreatif yang dapat membantu mendorong inovasi. Komunitas ini harus terdiri atas para ahli, pelaku industri, investor, dan pemerintah yang bekerja sama untuk mendukung pertumbuhan ekosistem industri dan ekonomi kreatif.

Melakukan survei dan analisis pasar untuk mengidentifikasi potensi inovasi di komunitas.

Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berbagi ide-ide yang inovatif.

Membangun jaringan dan hubungan antaranggota komunitas.

Mendorong partisipasi dari semua ahli, pelaku industri, investor, dan pemerintah untuk membuat inovasi.

Membangun infrastruktur yang mendukung inovasi dan pengembangan produk.

Memfasilitasi kolaborasi antara anggota komunitas melalui diskusi, workshop, pelatihan, dan lain-lain.

Menyediakan pendanaan melalui investor, pemerintah, dan lain-lain.

Menciptakan peluang kerja bagi anggota komunitas yang tertarik untuk bergabung dengan bisnis industri dan ekonomi kreatif.

Meningkatkan pendapatan melalui pemasaran lebih luas dan penciptaan nilai tambah.

Menciptakan produk dan layanan berkualitas tinggi yang dapat memberikan manfaat bagi anggota komunitas.

Menciptakan kemitraan yang kuat dengan pemerintah dan pihak lain untuk menciptakan kemajuan ekonomi di komunitas.

Mempromosikan nilai-nilai dan budaya yang berkelanjutan di kalangan anggota komunitas.

Menerapkan standar etika dan persyaratan yang ketat untuk memastikan kepatuhan.

Membangun kesadaran tentang pentingnya keadilan sosial dan pemberdayaan bagi anggota komunitas.

  1. Membangun Ekosistem Pendanaan:

Mendorong ketersediaan dana untuk membiayai proyek-proyek ekonomi kreatif dan membantu para pelaku industri kreatif dan ekonomi kreatif dalam mengakses pendanaan.

Melibatkan lembaga keuangan mikro dan lembaga pendanaan inklusif untuk menawarkan produk pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan para pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Mendorong pemerintah untuk menciptakan program subsidi pinjaman bagi pelaku industri kreatif untuk membantu mereka mengakses pendanaan.

Menjalin kerja sama dengan lembaga pendanaan, perusahaan, dan lembaga swasta untuk mendorong pelaku industri dan ekpnomi kreatif untuk berinvestasi di pasar modal.

Mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendukung pemanfaatan dana yang tersedia melalui jalur konvensional dan non-konvensional.

Membuat program pendanaan yang dapat membantu para pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk mengembangkan ide mereka

Program pendanaan ini akan menyediakan dana untuk para pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk mengembangkan ide mereka.

Program ini akan memungkinkan para pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk mengajukan aplikasi pendanaan dan mengajukan proposal pendanaan yang berisi informasi tentang ide mereka. Setelah menerima aplikasi dan proposal, panitia akan memutuskan apakah pendanaan akan diberikan.

Jika pendanaan diterima, panitia akan menetapkan jadwal pembayaran dan jangka waktu pengembalian dana. Panitia juga akan memastikan bahwa dana yang diterima digunakan untuk tujuan yang ditentukan dan telah disetujui.

Program pendanaan ini juga akan menyediakan dukungan teknis dan pelatihan bagi para pelaku industri dan ekonomi kreatif yang telah memperoleh pendanaan.

Pelatihan ini akan berfokus pada aspek bisnis dan manajemen seperti strategi pemasaran, manajemen dan pengembangan bisnis, dan lainnya.

Pelatihan ini diharapkan akan menumbuhkan kapasitas dan ketrampilan para pelaku industri dan ekonomi kreatif, serta membantu mereka mengembangkan usaha mereka.

Para penerima pendanaan juga akan mendapatkan dukungan dan akses ke mentor dan komunitas yang dapat membantu mereka mengembangkan usaha mereka.

Selain itu, program ini juga akan menyediakan akses ke kesempatan pasar untuk para pelaku industri dan ekonomi kreatif. Ini termasuk berpartisipasi dalam acara-acara pasar, mempromosikan produk mereka kepada audiens yang tepat, dan berpartisipasi dalam program e-commerce

  1. Mendukung Inovasi dan Kreativitas:

Mendukung kreativitas dan inovasi melalui pendanaan dan pelatihan, serta mengembangkan program untuk meningkatkan jangkauan dan tingkat partisipasi dalam industri dan ekonomi kreatif.

Dengan demikian, orang dapat mengembangkan keterampilan dan menggunakan kreativitas mereka untuk menghasilkan produk dan layanan inovatif, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Program-program ini juga dapat membantu orang mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangkap peluang baru dan meningkatkan daya saing mereka.

  1. Meningkatkan Akses dan Pemahaman:

Menyelenggarakan pelatihan industri dan ekonomi kreatif bagi para pemula.

Menyediakan program bantuan dan insentif bagi para pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Menyelenggarakan lomba-lomba dan kompetisi untuk memotivasi para pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Menyediakan ruang-ruang berbagi ide dan kolaborasi untuk para pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Menciptakan jejaring pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk saling berbagi dan bertukar informasi.

Membangun komunitas yang mendukung pengembangan industri dan ekonomi kreatif.

Memberikan informasi dan akses ke sumber daya teknologi yang relevan.

Memfasilitasi kerja sama antara pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, dan komunitas.

Membantu pemangku kepentingan untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil di industri dan ekonomi kreatif.

Menyediakan akses ke sumber daya, informasi, dan kontak yang relevan untuk pengembangan industri kreatif.

Membantu para pemangku kepentingan untuk mempromosikan produk dan jasa kreatif mereka ke pasar global.

  1. Mengembangkan Infrastruktur:

Membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan, kolaborasi, dan daya saing industri dan ekonomi kreatif.

Untuk mempromosikan pemahaman dan akses ke industri dan ekonomi kreatif, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan pendidikan yang terfokus pada industri dan ekonomi kreatif ini.

Program ini dapat berupa kursus, seminar, atau kelas bertemakan industri dan ekonomi kreatif.

Program ini juga dapat mencakup bimbingan, konsultasi, dan akses ke sumber daya yang berkaitan dengan industri dan ekonomi kreatif ini.

Selain itu, pemerintah dan lembaga swasta juga dapat menyediakan program insentif seperti bantuan finansial, beasiswa, dukungan infrastruktur, serta pelatihan untuk mendukung para pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Program ini merupakan cara yang dapat membantu para pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk mengembangkan produk dan jasa mereka.

Program ini membantu para pelaku industri dan ekonomi kreatif dalam melakukan pengembangan produk dan jasa mereka dengan menyediakan berbagai informasi, bantuan, dan dukungan.

Program ini juga dapat membantu para pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk menyediakan produk dan jasa yang berkualitas dan menarik bagi konsumen.

Program ini juga dapat membantu para pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan daya saing mereka melalui penyediaan pengetahuan dan teknologi.

Program ini juga dapat membantu para pelaku industri dan ekonomi kreatif dalam mempromosikan produk dan jasa mereka dengan menyediakan berbagai jenis promosi.

  1. Mempromosikan Kebijakan Pemerintah:

Mempromosikan kebijakan dan strategi yang didukung oleh pemerintah untuk meningkatkan keterlibatan, inovasi, dan partisipasi pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Menyediakan dukungan berbasis teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk meningkatkan keterlibatan pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Meningkatkan akses ke sumber daya manusia yang tepat untuk mengembangkan industri dan ekonomi kreatif.

Memberikan kesempatan bagi pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan kebijakan publik dan pengelolaan pembangunan.

Memperkuat keterlibatan pemerintah daerah dan lokal dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola industri dan ekonomi kreatif.

Mengembangkan dan mempromosikan inovasi dan kolaborasi antara pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Memfasilitasi akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha dan produk inovatif.

Mempromosikan dan mendukung inovasi dan kolaborasi di antara para pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Menyediakan akses ke informasi, pelatihan, dan konsultasi untuk membantu pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Menyediakan sarana untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman para pelaku industri dan ekonomi kreatif terkait dengan inovasi dan kolaborasi.

Memfasilitasi akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk pengembangan produk dan layanan inovatif.

  1. Meningkatkan Akses dan Keterlibatan:

Meningkatkan akses dan keterlibatan pelaku industri dan ekonomi kreatif dalam bentuk konten, media, dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan potensi pasar.

Mengembangkan strategi pemasaran dan promosi yang menarik untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang produk dan layanan industri dan ekonomi kreatif.

Meningkatkan akses ke sumber daya, pelatihan, dan pengetahuan tentang teknologi dan media terbaru.

Meningkatkan akses ke investor dan pembiayaan untuk membantu membiayai proyek dan produk industri dan ekonomi kreatif.

Mengembangkan program jaringan dan hubungan untuk memfasilitasi kerja sama di antara pelaku industri dan ekonomi kreatif.

Meningkatkan akses ke pendidikan dan pelatihan dalam bidang industri dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan produktivitas dan kompetensi para pelaku industri.

Memberikan dukungan hukum dan regulasi yang diperlukan untuk meningkatkan akses dan keterlibatan industri dan ekonomi kreatif dalam pasar domestik dan internasional.

Memperluas akses ke modal dan sumber daya keuangan, termasuk program-program pemerintah, untuk meningkatkan kemampuan pelaku industri ekonomi kreatif dalam mengakses dan memanfaatkan sumber daya.

Mempromosikan kebijakan dan praktik pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab untuk memastikan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan.

Mengembangkan strategi yang terintegrasi untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam ekonomi kreatif.

Mempromosikan partisipasi dan pandangan gender dan difabel dalam industri dan ekonomi kreatif.

Etika bisnis yang sukses

Etika bisnis yang sukses adalah kumpulan nilai, prinsip, dan norma sosial yang mengatur perilaku bisnis dan mengatur hubungan di antara para pelaku bisnis.

Bisnis adalah kegiatan mencari nafkah atau menghasilkan uang dengan memproduksi atau membeli dan menjual barang atau jasa.

Bisnis adalah kegiatan atau usaha yang terkait dengan produksi, distribusi, dan penjualan barang dan jasa. Ini adalah sistem ekonomi yang melibatkan pertukaran barang dan jasa untuk uang atau barang dan jasa lainnya.

Bisnis dapat eksis dalam berbagai bentuk, termasuk organisasi/ perusahaan publik, korporasi, kemitraan, koperasi, usaha sosial, dan/ atau kepemilikan perseorangan, yang mendapat laba atau nirlaba.

Bisnis di sektor publik, swasta, dan masyarakat

Bisnis di sektor publik

Sektor publik adalah bagian dari ekonomi yang terdiri atas layanan publik dan perusahaan publik.

Layanan publik adalah layanan non-pasar, non-profit yang disediakan oleh pemerintah untuk tujuan publik, seperti militer, polisi, infrastruktur (jalan umum, jembatan, terowongan, pasokan air, selokan, jaringan listrik, telekomunikasi, dll.), publik transit, pendidikan publik, bersama dengan perawatan kesehatan dan mereka yang bekerja untuk pemerintah itu sendiri, seperti pejabat terpilih.

Organisasi publik, perusahaan publik atau badan usaha milik negara, adalah organisasi yang dimiliki oleh pemerintah, dan biasanya didirikan untuk memajukan agenda sosial atau politik. Contoh sektor publik: pendidikan, kesehatan, pengelolaan air, pengelolaan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, keamanan dan pertahanan, transportasi, penyediaan tenaga listrik, internet dan lain sebagainya.

Bisnis di sektor swasta

Sektor swasta adalah bagian dari ekonomi yang tidak dikendalikan oleh pemerintah dan dijalankan oleh individu dan perusahaan untuk mencari keuntungan. Ini termasuk semua bisnis nirlaba yang tidak dimiliki atau dioperasikan oleh pemerintah. Contoh sektor swasta adalah toko ritel, restoran, bank, perusahaan asuransi, dan pabrik manufaktur.

Bisnis di sektor masyarakat

Sektor masyarakat terdiri atas kegiatan dan organisasi yang secara tradisional tidak dianggap sebagai bagian dari sektor publik atau swasta. Contoh sektor masyarakat adalah lembaga swadaya masyarakat, organisasi nirlaba, organisasi sukarela, usaha sosial, komunitas peduli lingkungan, dan lain sebagainya.

Etika bisnis ini mencakup hukum, moral, dan standar profesional yang berlaku di sektor publik, swasta, dan masyarakat.

Etika bisnis yang sukses menjawab pertanyaan seperti

“Apa yang diperbolehkan dan dilarang dalam bisnis?”

“Apa yang benar dan salah dalam bisnis?”

Etika bisnis yang sukses memiliki beberapa komponen penting: integritas, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab.

Integritas

Integritas adalah nilai paling penting dalam etika bisnis yang sukses. Ini berarti bahwa setiap orang harus tulus dan bertindak dengan karakter yang baik. Ini juga berarti bahwa semua orang harus menjaga komitmen mereka dan mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku.

Kejujuran

Kejujuran dalam bisnis akan membantu menciptakan hubungan yang kuat dengan pelanggan, yang akan meningkatkan citra organisasi, perusahaan, atau usaha sosial dan membantu mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. Hal ini juga dapat membantu untuk menyebarkan informasi tentang produk dan layanan organisasi, perusahaan, atau usaha sosial secara lebih efektif. Kejujuran dalam bisnis juga akan membantu menjaga agar pelanggan tidak merasa ditipu atau dibohongi, yang dapat mempengaruhi hubungan jangka panjang antara organisasi, perusahaan, atau usaha sosial dengan pelanggan.

Kepercayaan

Kepercayaan adalah komponen lain yang penting dalam etika bisnis yang sukses. Ini berarti bahwa setiap orang di dalam organisasi, perusahaan, atau usaha sosial harus dipercaya untuk melakukan yang terbaik untuk organisasi, perusahaan, atau usaha sosial dan pelanggannya. Ini membutuhkan rasa saling percaya di antara semua pihak yang terlibat dalam transaksi.

Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah komponen lain yang penting dalam etika bisnis yang sukses. Ini berarti bahwa setiap individu yang berpartisipasi di dalam lingkungan bisnis harus memiliki tanggung jawab moral untuk mengikuti aturan etika yang telah ditetapkan. Tanggung jawab moral ini termasuk menghormati hak dan nilai orang lain, menghormati privasi mereka, menghindari praktik monopoli, oligopoli, oligarki, atau praktik bisnis yang tidak adil. Ini juga berarti bahwa para pelaku bisnis harus menyadari bahwa mereka bertanggung jawab untuk mempromosikan kondisi yang adil dan berkeadilan bagi semua orang yang terlibat dalam bisnisnya.

Etika bisnis yang sukses adalah sebagai berikut.

  • Menjaga integritas dan etika yang tinggi.
  • Berikan pelayanan yang berkualitas dan memenuhi harapan pelanggan.
  • Menjaga hubungan yang baik dengan para karyawan, rekan kerja, dan pelanggan.
  • Memperlakukan semua orang dengan hormat dan menghormati hak asasi mereka.
  • Menjaga kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk dan layanan yang berkualitas.
  • Menjaga kepatuhan dengan semua hukum dan peraturan yang berlaku.
  • Menghargai hak privasi dan informasi pribadi pelanggan.
  • Menjaga rahasia bisnis.
  • Menghindari praktik monopoli, oligopoli, oligarki, atau praktik bisnis yang tidak adil.
  • Menjaga rasio risiko/ keuntungan yang adil.

Kriteria bisnis yang sukses

Apakah kriteria bisnis yang sukses hanya diukur dari kekayaan yang dimiliki?

Tidak, bisnis yang sukses tidak hanya diukur berdasarkan kekayaan. Kekayaan adalah satu di antara indikator penting, tetapi tidak satu-satunya.

Kebanyakan orang juga menilai bisnis yang sukses berdasarkan kesuksesan pemilik dalam meraih tujuan bisnisnya (objectives), pengukuran kinerja (KPI) yang sesuai dengan standar, komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai yang diyakini, dan keterlibatan yang signifikan dalam komunitas bisnis.

Berikut ini kriteria bisnis yang sukses.

  1. Visi jelas dan tujuan yang ditetapkan – Bisnis yang sukses harus memiliki visi jelas dan tujuan yang jelas. Ini memungkinkan bisnis untuk mengukur kesuksesan mereka dan mengevaluasi strategi mereka.
  2. Pemimpin yang kuat – Berhasilnya sebuah bisnis bergantung pada pemimpin yang kuat dan berkomitmen. Seorang pemimpin yang kuat dapat menetapkan tujuan, menciptakan strategi, mengawasi pelaksanaan, memotivasi staf, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang efektif.
  3. Kualitas produk dan layanan – Kualitas produk dan layanan yang tinggi adalah kunci untuk keberhasilan bisnis. Ini menarik pelanggan yang loyal dan membantu membangun reputasi bisnis yang baik (advocacy).
  4. Untuk menjaga kualitas produk dan layanan, perlu untuk mengikuti standar industri tertentu dan memastikan bahwa produk yang diproduksi sesuai dengan kualitas yang diharapkan (ISO 9000, 9001).
  5. Setiap bisnis harus memiliki prosedur dan tata cara (SOP) yang jelas untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang diberikan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditetapkan (quality control) atau disesuaikan (customized/ personalized) dengan kebutuhan dan/atau keinginan pengguna (madè to order).

Bisnis keluarga yang sukses

Bisnis keluarga yang sukses adalah bisnis yang dibangun dan dikelola bersama anggota keluarga.

Bisnis ini dapat berupa usaha kecil atau besar yang menguntungkan, bahkan bisa jadi bisnis multigenerasi yang dapat bertahan dari generasi ke generasi.

Adapun ciri-ciri bisnis keluarga yang sukses adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki visi dan misi yang jelas. Visi dan misi yang jelas merupakan kunci kesuksesan bisnis keluarga. Anggota keluarga harus mengetahui tujuan bisnis dan bagaimana cara mencapainya.
  2. Memiliki struktur organisasi yang kuat. Struktur organisasi yang kuat diperlukan agar bisnis keluarga dapat berjalan dengan lancar. Struktur organisasi yang kuat juga membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
  3. Memiliki komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif merupakan salah satu kunci sukses bisnis keluarga. Komunikasi yang efektif antara anggota keluarga akan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi.
  4. Memiliki nilai dan komitmen yang kuat. Bisnis keluarga harus memiliki nilai dan komitmen yang kuat. Nilai-nilai dan komitmen ini akan menjadi landasan bagi anggota keluarga untuk bersatu dan bekerja sama.
  5. Menerapkan manajemen yang baik. Manajemen yang baik sangat penting untuk mengelola bisnis keluarga. Manajemen yang baik dapat membantu meningkatkan produktivitas, membantu meminimalkan risiko, dan memastikan bahwa semua anggota keluarga bekerja sama dengan baik, dan memastikan bahwa bisnis terus berkembang. Ini dapat dilakukan dengan mengatur struktur organisasi, membangun sistem manajemen, mengatur proses bisnis, membangun jadwal kerja, dan memastikan bahwa semua anggota keluarga memahami dan menghormati peran mereka.

Berikut adalah beberapa contoh bisnis keluarga yang sukses:

Ford Motor Company: Perusahaan mobil yang didirikan oleh Henry Ford dan istrinya, Clara, pada tahun 1903.

Mars Incorporated: Perusahaan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1911 oleh Frank dan Ethel Mars.

WalMart Stores Inc.: Perusahaan ritel yang didirikan oleh Sam Walton dan istrinya, Helen, pada tahun 1962.

Koch Industries: Perusahaan manufaktur dan jasa yang didirikan oleh Charles Koch dan istrinya, Liz, pada tahun 1940.

Dell Technologies: Perusahaan teknologi yang didirikan oleh Michael Dell dan istrinya, Susan, pada tahun 1984.

Bagaimana cara menyelaraskan nilai dan bisnis

Bagaimana cara menyelaraskan nilai dan bisnis setahap demi setahap.

  1. Menetapkan tujuan yang jelas:

Perusahaan harus menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek untuk menyelaraskan nilai dan bisnisnya. Hal ini akan membantu menentukan prioritas strategis dan memberi karyawan, investor dan pelanggan petunjuk yang jelas tentang tujuan jangka panjang perusahaan.

  1. Memahami kebutuhan pelanggan:

Perusahaan harus memahami kebutuhan pelanggan dan pasar untuk mencapai keselarasan antara nilai dan bisnisnya. Ini bisa dilakukan dengan melakukan survei, wawancara, dan penelitian pasar untuk mendapatkan informasi yang berguna tentang kebutuhan pelanggan dan preferensi mereka.

  1. Membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan:

Membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan melalui interaksi dengan pelanggan secara rutin dan menyediakan layanan pelanggan yang luar biasa. Perusahaan harus meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk dan layanan yang berkualitas, membangun kepercayaan, dan menciptakan pengalaman yang luar biasa.

  1. Melakukan Survei Pelanggan:

Survei pelanggan adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari calon dan pelanggan saat ini. Ini dapat berupa kuesioner, wawancara, atau survei daring. Survei ini memberi Anda wawasan tentang bagaimana pelanggan Anda menilai produk atau layanan Anda, apa yang mereka sukai dan tidak suka, dan seberapa cepat mereka menyarankan produk atau layanan Anda.

  1. Membangun Sistem Pembayaran yang Mudah:

Membangun sistem pembayaran yang mudah adalah cara yang baik untuk meningkatkan pelanggan Anda. Sistem pembayaran yang mudah digunakan akan membuat pelanggan merasa nyaman saat membayar untuk produk atau layanan Anda. Ini juga akan membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan Anda dan membuat mereka lebih mungkin untuk kembali.

Untuk membangun sistem pembayaran yang mudah, Anda perlu memastikan bahwa proses pembayarannya cepat, aman dan mudah diikuti.

Pertama, pastikan bahwa Anda menawarkan berbagai metode pembayaran yang dapat diterima pelanggan Anda. Ini termasuk COD, angsuran, PayPal, transfer antarbank, dan metode pembayaran lainnya.

Kedua, pastikan bahwa prosedur pembayaran Anda tidak terlalu rumit. Dengan menyederhanakan proses pembayaran, Anda akan membuat pelanggan merasa lebih nyaman saat membayar untuk produk atau layanan Anda.

Ketiga, pastikan bahwa Anda menggunakan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data pelanggan dan privasi mereka.

Terakhir, pastikan Anda menyediakan berbagai metode pembayaran sehingga pelanggan dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini akan membantu meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap layanan Anda.

  1. Menciptakan strategi harga yang menarik

Menetapkan harga yang menarik: Salah satu cara terbaik untuk menciptakan strategi harga yang menarik adalah dengan menetapkan harga yang tepat. Ini berarti menemukan harga yang menarik bagi pelanggan, tetapi juga menguntungkan bagi perusahaan.

Menawarkan diskon dan promosi: Diskon dan promosi adalah cara yang efektif untuk menarik pelanggan. Ini dapat berupa diskon tunai, diskon volume, dan diskon loyalitas. Promosi juga dapat berupa bonus, kupon, atau hadiah gratis.

Membandingkan harga dengan pesaing: Ketika menetapkan harga produk atau layanan, perlu untuk membandingkan harga dengan pesaing Anda. Ini akan memungkinkan Anda untuk melihat apa yang ditawarkan oleh pesaing Anda dan bagaimana hal itu mempengaruhi harga yang Anda tetapkan untuk produk atau layanan Anda. Dengan melakukan riset ini, Anda dapat memastikan bahwa harga yang Anda tetapkan tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan pesaing Anda.

  1. Membangun budaya kolaborasi di antara tim:

Membangun budaya kolaborasi di antara tim dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Pertama, tim harus menciptakan lingkungan yang merangsang dan bersahabat. Lingkungan ini harus memperlakukan semua anggota tim dengan hormat dan menghormati pandangan dan pendapat mereka.

Kedua, tim harus mempromosikan diskusi terbuka dan pertukaran ide. Ini akan memungkinkan anggota tim untuk berbagi pendapat mereka dan mengambil bagian dalam pembuatan keputusan.

Ketiga, tim harus menciptakan komunikasi yang efektif. Ini termasuk membuka jalur komunikasi yang dapat diakses oleh semua anggota dan menciptakan ruang untuk pertemuan yang teratur.

Keempat, tim harus mengakui dan menghargai upaya yang telah dilakukan oleh setiap anggota tim. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua anggota tim terlibat dan diberi kesempatan untuk berkontribusi.

Tim juga harus memastikan bahwa setiap anggota mendapatkan kredit yang pantas atas usaha yang telah mereka lakukan. Hal ini akan membuat setiap anggota merasa dihargai dan menciptakan suasana yang lebih positif diantara anggota tim.

  1. Menciptakan sistem pemberian insentif yang efektif:

Tentukan tujuan dan kriteria insentif yang akan diberikan. Tujuan dari sistem insentif harus jelas dan kriteria insentif harus didefinisikan dengan pasti. Kriteria ini harus mencakup kinerja, hasil kerja, dan komitmen terhadap perusahaan.

Tentukan jumlah insentif yang diberikan. Jumlah insentif harus jelas dan memadai untuk meningkatkan motivasi pekerja. Jika jumlah terlalu kecil, maka insentif tidak akan memiliki efek yang diinginkan.

Buat aturan yang jelas dan konsisten. Aturan yang berlaku harus diterapkan secara konsisten agar pekerja tahu apa yang diharapkan dari mereka. Aturan yang konsisten akan membantu pekerja untuk mencapai tujuan

  1. Menciptakan proses pengambilan keputusan yang efisien:

Tentukan masalah yang harus dipecahkan. Buat deskripsi yang jelas tentang masalah dan tujuan yang ingin dicapai.

Identifikasi pilihan yang tersedia. Buat daftar pilihan yang berbeda yang tersedia untuk memecahkan masalah.

Berikan skor untuk setiap pilihan. Tentukan kriteria yang sesuai untuk menilai kemungkinan sukses dari setiap pilihan. Berikan skor pada setiap pilihan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Tentukan pilihan terbaik. Setelah skor semua opsi ditetapkan, pilih opsi dengan skor tertinggi. Ini akan menjadi pilihan yang paling efisien untuk memecahkan masalah.

Implementasikan solusi. Setelah memilih opsi yang tepat, langkah berikutnya adalah mengimplementasikan solusi tersebut. Ini mungkin termasuk mengumpulkan sumber daya dan membuat rencana yang akan mengarahkan proses implementasi. Setelah solusi diimplementasikan, evaluasi hasilnya secara teratur untuk memastikan bahwa proses berjalan dengan lancar.

  1. Menciptakan komunikasi yang efektif:

Menciptakan komunikasi yang efektif adalah proses yang memungkinkan saling pengertian antara pengirim dan penerima informasi. Ini dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, bergantung pada situasi dan konteks. Umumnya, komunikasi yang efektif melibatkan pendengar yang aktif, penggunaan bahasa yang tepat, pemahaman yang dua arah, dan upaya untuk memastikan bahwa informasi yang dikirim benar-benar diterima. Beberapa cara untuk menciptakan komunikasi yang efektif adalah dengan:

Berbicara dan mendengarkan secara aktif. Ini berarti memberi perhatian penuh kepada orang lain dan meluangkan waktu untuk benar-benar memahami apa yang mereka katakan. Ini juga berarti menghargai tanggapan dan menunjukkan kesediaan untuk mendengarkan tanggapan lain. Hal ini sangat penting untuk menjaga komunikasi yang efektif. Aktif mendengarkan dapat membantu kita mengidentifikasi alasan orang lain dan memahami pendapat mereka. Ini dapat membantu kita memecahkan masalah dan menemukan solusi yang sesuai. Aktif mendengarkan dapat membantu kita membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Kota Kreatif yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan

Kota Kreatif UNESCO Inklusif, Aman, Tangguh, dan Berkelanjutan (Tujuan Nomor 11, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) akan menjadi kota yang memenuhi standar kualitas tinggi dan menggabungkan pandangan kreativitas, inovasi, dan daya tarik kota.

Kota ini akan didorong oleh proses yang berkelanjutan, inovasi, dan kolaborasi yang inklusif. Kota ini akan menyambut pengunjung dengan komunitas yang aman, ramah, inovatif, dan berkelanjutan.

Kota ini akan mendorong partisipasi semua pihak untuk menciptakan solusi untuk masalah kota yang berkelanjutan, serta mengembangkan (a) ekonomi lokal, (b) budaya lokal dan internasional, serta (c) perlindungan lingkungan yang berkelanjutan.

Kota ini akan memiliki penekanan pada infrastruktur yang tangguh untuk menjaga agar Infrastruktur yang tangguh dapat membantu menjaga agar warga kota dapat menikmati akses yang mudah dan aman ke fasilitas seperti transportasi, air bersih, listrik, internet, “creative hubs,” “co-working space,” ruang pameran, ruang pertunjukan, ruang pertemuan, pendidikan formal dan non-formal yang menawarkan program pengembangan talenta kreatif, museum, perpustakaan, pasar seni, gastronomi, ruang terbuka hijau, dan layanan kesehatan.

Dengan infrastruktur, baik fisik maupun non-fisik, yang tangguh, kota ini juga akan dapat menumbuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan kata lain, infrastruktur yang tangguh akan membantu menciptakan lingkungan yang aman, sejahtera, dan berkelanjutan bagi penduduk kota tersebut.

Bagaimana cara mengatasi masalah kota kreatif yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan?

  1. Terapkan pendekatan berpikir “out of the box.” Pelajari cara pandang yang berbeda dari yang Anda lakukan sebelumnya untuk memecahkan masalah.
  2. Coba mengambil sudut pandang orang lain. Cari tahu pandangan, ide, dan pendapat orang lain tentang masalah yang Anda hadapi. Ini dapat membantu Anda melihat masalah dari berbagai sudut.
  3. Coba menghubungkan topik yang berbeda untuk menemukan solusi yang inovatif. Cari tahu hubungan antara topik yang berbeda dan lihat apakah ada cara untuk menyatukannya.
  4. Buat daftar masalah dan lakukan brainstorming. Tuliskan masalah yang harus dipecahkan, lalu lakukan brainstorming untuk menemukan solusi inovatif yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Brainstorming:

  1. Membuat program pengembangan kota berkelanjutan yang mempertimbangkan komunitas setempat. Program ini harus mencakup bagaimana kota dapat meningkatkan kualitas lingkungan melalui proses perencanaan yang inklusif dan berkelanjutan.
  2. Memastikan bahwa kota memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan keamanan. Ini termasuk mengintegrasikan strategi keamanan yang berkelanjutan dan menyediakan akses ke sumber daya dan layanan komunitas yang membantu mencegah kriminalitas.
  3. Membuat kota lebih tangguh melalui investasi yang berkelanjutan dalam infrastruktur dan teknologi, termasuk upaya untuk mengurangi emisi dan membangun kemampuan kota untuk menghadapi bencana alam.
  4. Mendorong inovasi dan pengembangan teknologi untuk membantu pemerintah daerah dalam menyediakan layanan publik yang lebih efisien dan efektif.
  5. Mempromosikan kerja sama antarkota untuk meningkatkan kualitas layanan publik, efisiensi, dan pertumbuhan perekonomian.
  6. Membangun keterampilan dan sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
  7. Memperkuat kinerja fiskal dan keuangan kota melalui perencanaan yang tepat, pengawasan ketat, dan pengelolaan keuangan yang bijaksana.
  8. Mengurangi ketimpangan sosial dan pengangguran dengan membangun masyarakat yang adil dan inklusif.

Catatan tambahan

Creative Hubs

Creative Hubs adalah ruang kerja yang dirancang untuk memfasilitasi dan mendukung kolaborasi di antara pelaku kreatif, kelompok, dan inisiator. Mereka menyediakan ruang fisik dan virtual bagi komunitas kreatif untuk berkolaborasi, bertukar ide, dan mengembangkan proyek.

Creative Hubs biasanya berfokus pada satu atau lebih bidang seperti kreativitas, teknologi, desain, dan media.

Co-Working Space

Co-Working Space adalah ruang kerja berbagi yang memberikan lingkungan untuk pekerja mandiri, freelancer, dan startup untuk bekerja.

Co-Working Spaces menyediakan ruang fisik dan teknologi untuk pekerja yang mencari lingkungan yang dapat mendukung produktivitas mereka.

Co-Working Spaces biasanya menyediakan fasilitas yang memungkinkan para pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya dari lokasi yang berbeda.

Fasilitas yang biasanya tersedia di Co-Working Spaces meliputi koneksi internet yang cepat, ruang konferensi, meja kerja yang nyaman, ruang bersantai, ruang makan, dan lain-lain.

Co-Working Spaces juga biasanya menawarkan banyak keuntungan bagi para pengguna, di antaranya adalah biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya sewa ruangan kantor tradisional, kemampuan untuk bertemu dan berkolaborasi dengan orang lain, dan kemudahan akses ke berbagai sumber daya yang tersedia.

Infrastruktur fisik dan non-fisik beserta contohnya

Infrastruktur Fisik

Infrastruktur fisik adalah aset fisik yang berupa jaringan yang menghubungkan infrastruktur yang berkaitan dengan pengaturan fisik dari suatu sistem. Contohnya adalah jaringan listrik, jalan raya, jembatan, jaringan komunikasi, jaringan pipa, jaringan telepon, jaringan televisi kabel, dan lainnya.

Infrastruktur Non-Fisik

Infrastruktur non-fisik adalah jaringan yang terdiri atas layanan dan teknologi yang memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi dan bertransaksi secara efisien. Contohnya adalah jaringan internet, sistem informasi, jaringan telekomunikasi, basis data, akses pembiayaan, pengembangan usaha, pemasaran dan layanan lainnya.