Akselerasi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif pasca-pandemi covid-19

Akselerasi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif pasca-pandemi covid-19 dengan menggunakan model Balanced ScoreCard (BSC)

BSC adalah metode manajemen strategis yang menggabungkan berbagai aspek organisasi dalam satu model yang terintegrasi.

BSC memfokuskan pada empat perspektif penting: (1) pembelajaran dan pertumbuhan, (2) proses internal, (3) pelanggan, dan (4) keuangan. BSC juga membantu pimpinan untuk menetapkan tujuan, mengukur kemajuan, dan meningkatkan kinerja organisasi.

  1. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Untuk akselerasi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif pasca-pandemi covid-19, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan BSC dapat digunakan untuk menggali potensi pengembangan bisnis dan strategi untuk melindungi serta meningkatkan daya tarik pariwisata dan ekonomi kreatif. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan untuk membantu para pemangku kepentingan dalam memahami dan mengelola kompleksitas dan dinamika pariwisata dan ekonomi kreatif.

BSC dapat membantu para pemangku kepentingan dalam memahami situasi pariwisata dan ekonomi kreatif, memformulasikan tujuan dan strategi, mengidentifikasi potensi masalah dan peluang, dan menilai dampak kebijakan dan inisiatif.

BSC juga dapat membantu dalam mengembangkan indikator kinerja yang berguna untuk mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan.

Selain itu, BSC dapat membantu para pemangku kepentingan untuk memahami bagaimana pariwisata dan ekonomi kreatif berperan dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya suatu wilayah dan untuk menilai efektivitas

  1. Perspektif Internal Business Process

Dalam konteks ini, perspektif proses bisnis internal dapat digunakan untuk mengakselerasi pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19. Ini melibatkan mengidentifikasi dan mengukur proses bisnis internal yang berhubungan dengan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini mencakup mengevaluasi dan menyusun strategi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional, meningkatkan kinerja, meningkatkan kualitas layanan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Ini juga mencakup menganalisis kebutuhan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan, mengurangi waktu tunda, dan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan.

Selain itu, organisasi juga harus melihat masalah kompetensi, termasuk memahami bagaimana mendorong dan mendukung kesuksesan karyawan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat strategi pelatihan dan pengembangan yang tepat.

Dengan memahami dan mengukur proses bisnis internal yang ada, organisasi akan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Dengan menganalisis data yang ada, organisasi akan dapat memahami proses yang berjalan dan menentukan area yang berpotensi meningkatkan hasil. Ini akan memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih terarah dan tepat waktu untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan, memaksimalkan pendapatan, mengurangi biaya operasional, dan memperbaiki pengalaman pelanggan.

  1. Perspektif Pelanggan

Pemahaman Pelanggan: Melakukan analisis mengenai kebutuhan dan preferensi pelanggan, termasuk survei pelanggan dan memahami berbagai aspek, seperti kebutuhan, motivasi, pendapatan, dan lain-lain.

Pemahaman Pasar: Melakukan analisis pasar untuk menentukan untung rugi, keunggulan kompetitif, dan peluang pasar yang tersedia.

Pengukuran Kinerja: Pengukuran kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif yang berfokus pada pelanggan, seperti tingkat penggunaan, tingkat kesediaan untuk membayar, tingkat kepuasan pelanggan, dan lain-lain.

Strategi: Membuat strategi yang didasarkan pada analisis pelanggan dan analisis pasar yang ditujukan untuk meningkatkan pangsa pasar dan meningkatkan profitabilitas.

Strategi ini mungkin melibatkan mengidentifikasi produk baru atau layanan yang dapat dipasarkan kepada pelanggan yang ada, meningkatkan promosi untuk meningkatkan penjualan, dan memahami kebutuhan pasar untuk meningkatkan pangsa pasar.

Strategi juga dapat melibatkan membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, meningkatkan layanan pelanggan, dan mengembangkan strategi pemasaran yang inovatif.

  1. Perspektif Keuangan

Satu di antara alat pengukuran yang dapat digunakan adalah Financial Scorecard, yang akan memungkinkan para pemangku kepentingan untuk memonitor dan menilai kinerja pemulihan dalam hal kinerja keuangan.

Alat ini memungkinkan Anda untuk mengukur kinerja keuangan dengan menilai rasio-rasio keuangan seperti rasio utang, rentabilitas, dan likuiditas.

Financial Scorecard juga dapat membantu Anda untuk memahami dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan.

BSC ini bisa menunjukkan pentingnya aspek-aspek seperti arus kas, kualitas aset, jumlah utang, dan biaya operasional dalam menentukan kinerja finansial.

BSC juga dapat membantu Anda mengukur kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang. Ini bisa membantu Anda mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja finansial.

BSC juga memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang didasarkan pada informasi yang tepat waktu untuk memaksimalkan hasil bagi organisasi. Ini menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengukur kinerja karyawan, melacak kinerja organisasi atas tujuan tertentu, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan mengukur efektivitas upaya perbaikan.

BSC juga memungkinkan Anda untuk mengukur kinerja berbagai departemen dan unit bisnis, memonitor perubahan strategi, dan mengukur kesesuaian dengan tujuan.

Dengan menggunakan scorecard, Anda dapat menentukan kinerja karyawan, menilai produktivitas, mengukur efektivitas program, dan menentukan bagaimana memaksimalkan peluang organisasi.

BSC juga memungkinkan Anda untuk mengukur kinerja perusahaan secara komprehensif dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang tersedia. Ini membantu Anda dengan menyediakan wawasan yang bermanfaat tentang sejauh mana Anda melebihi atau mengurangi tujuan Anda, dan bagaimana hal ini dibandingkan dengan pesaing Anda.

BSC juga memungkinkan Anda untuk memantau kinerja Anda dari waktu ke waktu dan menyesuaikannya sesuai dengan target. Ini membantu Anda mengukur kemajuan dan membuat perubahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Anda.

Strategi BSC

Strategi BSC digunakan untuk mengubah visi organisasi menjadi tindakan yang konkret dan mengukur kinerja organisasi.

Model BSC meliputi empat perspektif: Keuangan, Pelanggan, Proses Internal, dan Pertumbuhan dan Pembelajaran.

  1. Keuangan: Pertama-tama, perspektif finansial harus menjadi dasar utama strategi. Tujuan finansial mencakup meningkatkan laba, meningkatkan pendapatan, menurunkan biaya, dan memperbaiki kas.
  2. Pelanggan: Ini adalah perspektif yang menekankan pentingnya memahami dan memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Tujuan ini mencakup memperbaiki kualitas produk, meningkatkan layanan pelanggan, dan kepuasan pelanggan.
  3. Internal Proses

3.1. Mengidentifikasi tujuan-tujuan strategis: Identifikasi tujuan-tujuan strategis untuk proses internal, termasuk meningkatkan kualitas, mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

3.2. Menetapkan indikator kinerja kunci (KPI): Tentukan KPI yang akan digunakan untuk proses internal, seperti waktu tunggu, jumlah kesalahan, biaya operasi, dan tingkat kepuasan pelanggan.

3.3. Memonitor dan mengukur KPI: Monitor dan ukurlah KPI secara teratur untuk memastikan bahwa proses internal berjalan dengan baik.

3.4. Membuat langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan: Buat langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan proses bisnis sebagai berikut:

3.4.1. Identifikasi tujuan proses bisnis.
3.4.2. Analisis proses bisnis saat ini dan identifikasi masalah dan kebutuhan.
3.4.3. Buatlah desain proses bisnis yang direvisi yang mencakup kriteria dan tujuan.
3.4.4. Identifikasi peralatan yang diperlukan untuk membangun proses baru.
3.4.5. Identifikasi sumber daya manusia yang diperlukan untuk membangun dan mengoperasikan proses baru.
3.4.6. Implementasikan proses bisnis baru.
3.4.7. Pelatih sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengoperasikan proses baru.
3.4.8. Monitor dan mengevaluasi kinerja dan hasil proses bisnis baru.
3.4.9. Mengidentifikasi masalah dan membuat perbaikan yang diperlukan.
3.4.10. Terapkan perbaikan dan kemudian ulangi langkah 4.6 – 4.9.

  1. Pembelajaran dan pertumbuhan

4.1. Menetapkan sasaran: Berapa banyak karyawan yang perlu dicapai, berapa lamakah waktu yang ditentukan, dan bagaimanakah sasaran akan dicapai?

4.2. Pemantauan prestasi: Menyediakan prestasi yang jelas dan kuantitatif untuk mengukur kemajuan karyawan dan menilai sejauh mana sasaran telah dicapai.

4.3. Pembaharuan dan penyesuaian: Penyesuaian dibuat dengan mengukur prestasi karyawan dan menyesuaikan sasaran dan strategi untuk mencapainya.

4.4. Pembelajaran kolaboratif: Mempromosikan pembelajaran kolaboratif, seperti bekerja sama dengan penasihat, pelatih, mentor, dan coach.

4.5. Fokus pada peningkatan kualitas: Memastikan bahwa pembelajaran berjalan dengan lancar dengan memastikan bahwa pembelajaran memenuhi ciri-ciri kualitas yang sesuai.

4.6. Pemantauan dan pemulihan: Memantau dan mengukur prestasi karyawan serta mengambil tindakan untuk memulihkan kecekapan pembelajaran.

4.7. Penilaian berkelanjutan: Menilai kualitas dan prestasi pembelajaran secara berkelanjutan dengan menggunakan pelbagai kaidah penilaian.