Salam Kreatif

Creative Greeting

Dalam sebuah diskusi kecil di ruangan rapat lantai 16 Gedung Sapta Pesona, yang dipimpin oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ukus Kuswara  menyampaikan ide baru tentang “Salam Kreatif” (lihat image di atas), yang kemudian disepakati oleh pimpinan yang hadir pada saat itu sebagai salam pembuka/penutup di setiap acara dengan komunitas kreatif sejak 2012.

Pada saat kunjungan ke pusat kreatif di Silicon Valley, Amerika Serikat (2013), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2011-2014), Mari Elka Pangestu diminta menuliskan kesan, beliau berpikir sejenak, seorang stafnya mengatakan “Creative Greeting,” yang kemudian Beliau tuliskan di atas tanda tangan Beliau.

Salam Kreatif atau sikap tangan berbentuk 3 jari, jempol menghadap ke atas, jari telunjuk mengarah ke kiri, dan jari tengah mengarah ke bawah, sedangkan jari manis dan jari kelingking ditekuk ke dalam. Tapak tangan menghadap ke dada dan punggung tangan menghadap ke depan. Bila dilihat dari arah depan, ketiga jari tangan, jempol, telunjuk, dan tengah seakan membentuk huruf “K,” kepanjangan dari “Kreatif.”

Selain Salam Kreatif, pada masa itu juga diperkenalkan istilah Orang Kreatif (OK) adalah orang yang mengandalkan Kreativitas dan Imajinasi dalam mencipta produk kreatif.

Pada saat pembukaan/penutupan acara, seseorang menyerukan “Salam Kreatif,” semua yang hadir menjawab “Oke” (setuju) dengan sikap tangan membentuk huruf “O” (Orang) dan tiga jari membentuk huruf “K” (Kreatif).

Istilah “Kreatif” seringkali dipadankan dengan istilah “Inovatif” menjadi “Kreatif dan Inovatif,” artinya kemampuan menciptakan ide-ide baru (kreatif) yang berguna atau bermanfaat untuk orang banyak (inovatif).

Salam Kreatif ini juga mempunyai nilai, makna dan identitas yang unik, berbeda, atau terbaik dalam persaingan global (Glocalization).

Baca juga: https://harrywaluyo.com/dari-pasar-ke-penciptaan-produk-kreatif/

Selain itu, OK menggunakan Budaya dan Kreativitas sebagai Kunci Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Lokal, Pencipta Lapangan Kerja, dan Pendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Terakhir, belajar dari pengalaman dari negara-negara yang lebih dulu mengembangkan ekonomi kreatif, pengembangan ekonomi kreatif hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Mahaesa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan dalam keberagaman, Kesejahteraan rakyat, dan Keadilan untuk semua orang, yang tercermin dari produk dan layanan yang diciptakan oleh Orang Kreatif.