Skenario Terbaik dan Terburuk

Merencanakan keberhasilan (skenario terbaik) lebih baik daripada merencanakan kegagalan (skenario terburuk). Merencanakan keberhasilan dengan menetapkan target optimis, sedangkan merencanakan kegagalan dengan menetapkan target pesimis.

Bobot perencanaan dalam Balanced Scorecard sebesar 20% dalam pencapaian target, bobot pelaksanaan 60%, serta bobot pengendalian dan evaluasi 20%.

Keberhasilan sebuah organisasi, baik privat maupun publik, sangat dipengaruhi oleh visi dan strategi.

Dalam implementasinya, organisasi privat dan publik mempunyai modal manusia, modal informasi, dan modal organisasi untuk mencapai visi.

Bagaimana cara mencapai visi diperlukan strategi yang terarah, terencana, dan terukur, yang disusun menjadi kebijakan, program, dan kegiatan yang terintegrasi dengan pemangku kepentingan.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat merupakan kebijakan publik yang ketiga, sebelumnya kebijakan PPKM Skala Mikro, dan sebelumnya lagi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang dibarengi dengan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional, masih belum efektif mengatasi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Kebijakan publik, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan pemerintah, baik formal (regulasi) maupun nonformal (konvensi, ucapan, dan perilaku), sangat berpengaruh terhadap efektivitas sebuah kebijakan.

Dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, pemerintah menghadapi risiko terbaik (skenario terbaik) dan risiko terburuk (skenario terburuk).

Skenario terbaik, jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berhasil, ekonomi akan bangkit di kuartal ketiga.

Skenario terburuk, jika PPKM Darurat gagal kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan turun.

Faktor kunci keberhasilan PPKM Darurat adalah konsistensi dan disiplin dalam pelaksanaannya.

Semoga PPKM Darurat berhasil, ekonomi tumbuh, dan masyarakat dapat bekerja kembali dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.