Memperkuat Ekosistem Kreatif untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan

Jejaring Kota Kreatif UNESCO adalah sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kreatif di kota-kota di seluruh dunia. Program ini dirancang untuk mengidentifikasi kota-kota yang memiliki budaya yang kreatif dan inovatif, serta membantu mereka memperkuat ekosistem kreatif mereka untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dalam usaha untuk memperkuat jejaring Kota Kreatif UNESCO, metode Objective Key Result (OKR) dapat digunakan sebagai alat pengukuran kinerja yang efektif. OKR adalah suatu metode yang digunakan dalam manajemen kinerja yang bertujuan untuk mengukur dan memperkuat kesepakatan tentang tujuan dan kunci keberhasilan yang ingin dicapai.

Pertama, dalam memulai penggunaan OKR dalam jejaring Kota Kreatif UNESCO, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memetakan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh masing-masing kota dalam jejaring. Dalam hal ini, tujuan dan sasaran harus sesuai dengan kriteria dan standar yang ditetapkan oleh UNESCO untuk kota kreatif.

Kemudian, setiap kota dalam jejaring harus membuat OKR yang terkait dengan tujuan dan sasaran mereka. OKR harus mencakup dua elemen utama: objektif dan kunci keberhasilan. Objektif harus jelas dan spesifik, sementara kunci keberhasilan harus terukur secara obyektif.

Contoh objektif yang dapat dihasilkan adalah:

  1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan kreatif di kota
  2. Memperkuat hubungan antara sektor kreatif dan sektor ekonomi
  3. Meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan bagi masyarakat untuk mengakses kegiatan dan acara kreatif
  4. Meningkatkan partisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan untuk sektor kreatif

Contoh kunci keberhasilan yang dapat dihasilkan adalah:

  1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan kreatif sebesar 20% dalam satu tahun
  2. Peningkatan jumlah lapangan pekerjaan di sektor kreatif sebesar 10% dalam satu tahun
  3. Penurunan biaya partisipasi dalam kegiatan kreatif sebesar 15% dalam satu tahun
  4. Peningkatan jumlah siswa yang terlibat dalam program pendidikan dan pelatihan di sektor kreatif sebesar 30% dalam satu tahun.

Dalam menjalankan program OKR ini, kota-kota dalam jejaring harus mengevaluasi kemajuan mereka secara teratur dan membuat penyesuaian jika diperlukan. Evaluasi ini harus dilakukan dengan menggunakan data yang terukur dan obyektif, serta melibatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Dengan menggunakan metode OKR, jejaring Kota Kreatif UNESCO dapat meningkatkan fokus dan kejelasan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

OKR juga dapat membantu kota-kota dalam jejaring untuk memprioritaskan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan menentukan kunci keberhasilan yang terukur secara obyektif.

Dalam jangka panjang, penggunaan OKR dapat membantu meningkatkan kinerja jejaring Kota Kreatif UNESCO secara keseluruhan.

Selain itu, penggunaan OKR dapat membantu memperkuat transparansi dan akuntabilitas di dalam jejaring. Setiap kota dalam jejaring akan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang mereka harapkan untuk dicapai. Hal ini dapat mendorong keterlibatan dan kolaborasi antar kota dalam jejaring.

Penggunaan OKR juga dapat membantu jejaring Kota Kreatif UNESCO untuk meningkatkan adaptabilitas dan responsivitas mereka terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Dengan memiliki kunci keberhasilan yang terukur secara obyektif, kota-kota dalam jejaring dapat dengan cepat mengevaluasi kemajuan mereka dan menyesuaikan strategi mereka jika diperlukan.

Berikut adalah beberapa contoh startup yang sukses menggunakan Objective Key Result (OKR):

  1. Google:

Google adalah salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia dan juga salah satu perusahaan pertama yang menerapkan OKR. Sejak diperkenalkan pada tahun 1999, OKR telah menjadi bagian penting dari budaya kerja di Google dan telah membantu perusahaan untuk mencapai kesuksesannya saat ini.

  1. Airbnb:

Airbnb, perusahaan yang menyediakan platform untuk booking akomodasi, juga menggunakan OKR untuk memotivasi dan mengukur kinerja karyawan. Dengan menggunakan OKR, Airbnb dapat fokus pada mencapai tujuan yang jelas dan terukur.

  1. Twitter:

Twitter adalah platform media sosial yang populer di seluruh dunia. Perusahaan ini juga menggunakan OKR untuk membantu mengukur kinerja karyawan dan memastikan fokus pada tujuan bisnis yang jelas.

  1. LinkedIn:

LinkedIn, jaringan profesional online terbesar di dunia, menggunakan OKR untuk memotivasi karyawan dan mencapai tujuan bisnis. Dengan menggunakan OKR, LinkedIn dapat menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, dan memastikan bahwa semua karyawan bekerja dalam arah yang sama.

  1. Dropbox:

Dropbox, perusahaan penyimpanan cloud dan kolaborasi, menggunakan OKR untuk membantu karyawan fokus pada tujuan yang penting dan mengukur kinerja mereka. Dengan menggunakan OKR, Dropbox dapat memastikan bahwa semua karyawan berkontribusi pada pencapaian tujuan bisnis yang sama.

Dalam kesimpulannya, metode OKR dapat menjadi alat pengukuran kinerja yang efektif untuk jejaring Kota Kreatif UNESCO. OKR dapat membantu meningkatkan fokus dan kejelasan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, memperkuat transparansi dan akuntabilitas, serta meningkatkan adaptabilitas dan responsivitas. Dengan menggunakan OKR, jejaring Kota Kreatif UNESCO dapat mencapai tujuan dan sasaran mereka secara lebih efektif dan efisien.

Kota Kreatif yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan

Kota Kreatif UNESCO Inklusif, Aman, Tangguh, dan Berkelanjutan (Tujuan Nomor 11, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) akan menjadi kota yang memenuhi standar kualitas tinggi dan menggabungkan pandangan kreativitas, inovasi, dan daya tarik kota.

Kota ini akan didorong oleh proses yang berkelanjutan, inovasi, dan kolaborasi yang inklusif. Kota ini akan menyambut pengunjung dengan komunitas yang aman, ramah, inovatif, dan berkelanjutan.

Kota ini akan mendorong partisipasi semua pihak untuk menciptakan solusi untuk masalah kota yang berkelanjutan, serta mengembangkan (a) ekonomi lokal, (b) budaya lokal dan internasional, serta (c) perlindungan lingkungan yang berkelanjutan.

Kota ini akan memiliki penekanan pada infrastruktur yang tangguh untuk menjaga agar Infrastruktur yang tangguh dapat membantu menjaga agar warga kota dapat menikmati akses yang mudah dan aman ke fasilitas seperti transportasi, air bersih, listrik, internet, “creative hubs,” “co-working space,” ruang pameran, ruang pertunjukan, ruang pertemuan, pendidikan formal dan non-formal yang menawarkan program pengembangan talenta kreatif, museum, perpustakaan, pasar seni, gastronomi, ruang terbuka hijau, dan layanan kesehatan.

Dengan infrastruktur, baik fisik maupun non-fisik, yang tangguh, kota ini juga akan dapat menumbuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan kata lain, infrastruktur yang tangguh akan membantu menciptakan lingkungan yang aman, sejahtera, dan berkelanjutan bagi penduduk kota tersebut.

Bagaimana cara mengatasi masalah kota kreatif yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan?

  1. Terapkan pendekatan berpikir “out of the box.” Pelajari cara pandang yang berbeda dari yang Anda lakukan sebelumnya untuk memecahkan masalah.
  2. Coba mengambil sudut pandang orang lain. Cari tahu pandangan, ide, dan pendapat orang lain tentang masalah yang Anda hadapi. Ini dapat membantu Anda melihat masalah dari berbagai sudut.
  3. Coba menghubungkan topik yang berbeda untuk menemukan solusi yang inovatif. Cari tahu hubungan antara topik yang berbeda dan lihat apakah ada cara untuk menyatukannya.
  4. Buat daftar masalah dan lakukan brainstorming. Tuliskan masalah yang harus dipecahkan, lalu lakukan brainstorming untuk menemukan solusi inovatif yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Brainstorming:

  1. Membuat program pengembangan kota berkelanjutan yang mempertimbangkan komunitas setempat. Program ini harus mencakup bagaimana kota dapat meningkatkan kualitas lingkungan melalui proses perencanaan yang inklusif dan berkelanjutan.
  2. Memastikan bahwa kota memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan keamanan. Ini termasuk mengintegrasikan strategi keamanan yang berkelanjutan dan menyediakan akses ke sumber daya dan layanan komunitas yang membantu mencegah kriminalitas.
  3. Membuat kota lebih tangguh melalui investasi yang berkelanjutan dalam infrastruktur dan teknologi, termasuk upaya untuk mengurangi emisi dan membangun kemampuan kota untuk menghadapi bencana alam.
  4. Mendorong inovasi dan pengembangan teknologi untuk membantu pemerintah daerah dalam menyediakan layanan publik yang lebih efisien dan efektif.
  5. Mempromosikan kerja sama antarkota untuk meningkatkan kualitas layanan publik, efisiensi, dan pertumbuhan perekonomian.
  6. Membangun keterampilan dan sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
  7. Memperkuat kinerja fiskal dan keuangan kota melalui perencanaan yang tepat, pengawasan ketat, dan pengelolaan keuangan yang bijaksana.
  8. Mengurangi ketimpangan sosial dan pengangguran dengan membangun masyarakat yang adil dan inklusif.

Catatan tambahan

Creative Hubs

Creative Hubs adalah ruang kerja yang dirancang untuk memfasilitasi dan mendukung kolaborasi di antara pelaku kreatif, kelompok, dan inisiator. Mereka menyediakan ruang fisik dan virtual bagi komunitas kreatif untuk berkolaborasi, bertukar ide, dan mengembangkan proyek.

Creative Hubs biasanya berfokus pada satu atau lebih bidang seperti kreativitas, teknologi, desain, dan media.

Co-Working Space

Co-Working Space adalah ruang kerja berbagi yang memberikan lingkungan untuk pekerja mandiri, freelancer, dan startup untuk bekerja.

Co-Working Spaces menyediakan ruang fisik dan teknologi untuk pekerja yang mencari lingkungan yang dapat mendukung produktivitas mereka.

Co-Working Spaces biasanya menyediakan fasilitas yang memungkinkan para pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya dari lokasi yang berbeda.

Fasilitas yang biasanya tersedia di Co-Working Spaces meliputi koneksi internet yang cepat, ruang konferensi, meja kerja yang nyaman, ruang bersantai, ruang makan, dan lain-lain.

Co-Working Spaces juga biasanya menawarkan banyak keuntungan bagi para pengguna, di antaranya adalah biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya sewa ruangan kantor tradisional, kemampuan untuk bertemu dan berkolaborasi dengan orang lain, dan kemudahan akses ke berbagai sumber daya yang tersedia.

Infrastruktur fisik dan non-fisik beserta contohnya

Infrastruktur Fisik

Infrastruktur fisik adalah aset fisik yang berupa jaringan yang menghubungkan infrastruktur yang berkaitan dengan pengaturan fisik dari suatu sistem. Contohnya adalah jaringan listrik, jalan raya, jembatan, jaringan komunikasi, jaringan pipa, jaringan telepon, jaringan televisi kabel, dan lainnya.

Infrastruktur Non-Fisik

Infrastruktur non-fisik adalah jaringan yang terdiri atas layanan dan teknologi yang memungkinkan orang-orang untuk berkomunikasi dan bertransaksi secara efisien. Contohnya adalah jaringan internet, sistem informasi, jaringan telekomunikasi, basis data, akses pembiayaan, pengembangan usaha, pemasaran dan layanan lainnya.

Prinsip-prinsip pengajuan aplikasi UCCN

Pemohon aplikasi UCCN (UNESCO Creative Cities Network) agar memperhatikan prinsip-prinsip pengajuan aplikasi UCCN antara lain sebagai berikut:

  1. Kepedulian terhadap Budaya Lokal

UNESCO Creative Cities Network (UCCN) mengharuskan para anggotanya untuk menghargai, melindungi, dan mengembangkan budaya lokal.

  1. Komitmen untuk Kreativitas dan Inovasi

UCCN mengharuskan para anggotanya untuk menciptakan ide-ide baru dan terus berinovasi dengan menciptakan kegiatan, produk dan layanan, yang memberikan nilai tambah bagi komunitasnya.

  1. Keterbukaan dan Partisipasi

UCCN mengharuskan para anggotanya untuk menciptakan budaya kerja sama antara pemerintah, bisnis, dan komunitasnya, untuk mempromosikan kerja sama dan berpartisipasi aktif dalam skala lokal, regional, dan global.

  1. Dukungan terhadap Kebijakan Publik

UCCN mengharuskan para anggotanya untuk mendorong kebijakan publik yang mendukung kreativitas dan implementasi hak cipta yang adil, termasuk pelindungan yang layak terhadap pekerjaan kreatif.

Selain itu, juga dukungan pendidikan yang sesuai dengan bidang kreatif UCCN (Kerajinan dan Seni Tradisional, Sastra, Gastronomi, Desain, Seni Media, Musik, dan Film) dan mempromosikan tentang peran penting hak cipta dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya dalam masyarakat.

Aplikasi UCCN harus mencakup pernyataan bahwa pemohon telah mematuhi undang-undang hak cipta dan bahwa mereka telah mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa pengajuan mereka tidak melanggar hak cipta siapa pun.

UNESCO juga mengharuskan pemohon untuk menyertakan dokumen yang menunjukkan bahwa mereka telah memperoleh izin dari pemilik hak cipta ketika menyertakan karya seni, desain, atau media yang berhak cipta.

Selain itu, UCCN juga mendorong anggotanya untuk menyediakan kebijakan publik tentang pelindungan hak cipta dan mempromosikan hak cipta yang adil dan sesuai dengan prinsip hak asasi manusia, keanekagaman budaya, dan pembangunan berkelanjutan.

Kota kreatif yang sejalan dengan prinsip hak asasi manusia, keberagaman budaya, dan pembangunan berkelanjutan

Kota kreatif yang sejalan dengan prinsip hak asasi manusia, keberagaman budaya, dan pembangunan berkelanjutan yang meningkatkan kualitas hidup para warganya.

Meningkatkan akses ke pendidikan tinggi dan pelatihan berbasis keahlian yang berfokus pada teknologi dan keterampilan berkolaborasi dengan kota-kota kreatif yang telah lebih dulu menjadi anggota jejaring kota-kota kreatif UNESCO.

Menciptakan ruang terbuka yang diatur untuk kolaborasi dan eksperimen di antara para pemangku kepentingan kota yang berbeda.

Memfasilitasi kerja sama antarindustri kreatif berbasis alam dan budaya untuk menciptakan produk dan layanan baru dengan memanfaatkan teknologi.

Mendorong pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi melalui pelatihan, ketersediaan pekerjaan, dan lingkungan yang mendukung.

Meningkatkan akses ke keuangan inklusif, seperti kredit usaha rakyat dan sumber pembiayaan lainnya, untuk membantu pengembangan usaha baru.

Mempromosikan pengembangan berkelanjutan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memastikan bahwa sumber daya alam, budaya, ekonomi, dan teknologi digunakan secara efisien dan berkelanjutan. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan pengembangan berkelanjutan dan membutuhkan partisipasi, edukasi, dan komitmen dari semua pihak.

Promosi pengembangan berkelanjutan harus melibatkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kesadaran publik. Satu di antaranya dengan meningkatkan edukasi masyarakat tentang pentingnya lingkungan, serta pentingnya menjaga sumber daya alam, budaya, sosial, ekonomi, dan teknologi yang ramah lingkungan.

Kemudian, penting untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, organisasi sosial, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempromosikan pengembangan pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran tentang keunikan dan nilai-nilai lokal, dan untuk meningkatkan aksesibilitas dan ketersedian layanan yang inklusif sehingga tidak ada seorang pun yang tertinggal (no one left behind).

Dengan demikian, dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Para pengelola pariwisata berkelanjutan juga perlu meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil untuk mengurangi dampak negatif dari pariwisata. Hal ini penting untuk menjaga keutuhan ekosistem dan menciptakan budaya pariwisata yang berkelanjutan.

Ekonomi kreatif dan pembangunan berkelanjutan

Ekonomi kreatif dan pembangunan berkelanjutan merupakan strategi yang berorientasi pada inovasi untuk membangun perekonomian yang berkelanjutan.

Strategi ini didasarkan pada konsep “triple bottom line” (TBL), yang berfokus pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Strategi ini memfokuskan pada kreativitas, inovasi, dan kolaborasi untuk menciptakan produk, layanan, dan model bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Strategi Ini juga fokus pada upaya untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Strategi ini menggabungkan konsep keunggulan kompetitif dan pembangunan berkelanjutan untuk menciptakan keunggulan kompetitif.

Pembangunan perkotaan dan pembangunan berkelanjutan

Pembangunan perkotaan dan pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan sosial

Pembangunan Perkotaan

Pembangunan Perkotaan adalah proses peningkatan infrastruktur fisik dan sosial kota, kota kecil, dan permukiman lainnya untuk menyediakan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi penghuninya. Hal ini sering dicapai melalui pembangunan gedung baru, jalan, taman dan ruang publik lainnya, serta melalui peningkatan infrastruktur yang ada.

Pembangunan perkotaan juga berfokus pada penciptaan sistem transportasi yang lebih efisien, menyediakan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan, pendidikan dan layanan penting lainnya, serta meningkatkan kualitas hidup semua warga negara.

Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan
adalah proses menciptakan pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan dan inklusi sosial secara bersamaan. Ini adalah pendekatan holistik untuk pembangunan yang memperhitungkan kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Tujuan pembangunan berkelanjutan meliputi penyediaan air bersih dan sanitasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan melindungi lingkungan.

Pembangunan berkelanjutan juga melibatkan penciptaan kota dan masyarakat yang berkelanjutan, meningkatkan kesehatan masyarakat dan pendidikan, dan mempromosikan keadilan sosial.

Warisan Budaya Hidup dan Perdamaian

Warisan budaya takbenda atau Warisan Hidup sangat sejalan dengan tujuan dibentuknya UNESCO untuk mewujudkan perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu prinsip warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage) UNESCO atau warisan hidup (living heritage) adalah saling menghormati di antara komunitas, kelompok dan individu.

Unsur warisan budaya takbenda adalah bagian dari identitas budaya, yang diakui oleh komunitas yang bersangkutan dan orang lain. Karena itu, dialog di antara komunitas, kelompok, dan individu pada skala lokal, nasional, dan internasional sangat diperlukan untuk menumbuhkan sikap saling menghormati keragaman budaya yang dihasilkan dari kreativitas manusia di dunia.

Untuk mewujudkan perdamaian dan pembangunan yang berkelanjutan, warisan hidup merupakan sarana merekatkan persatuan seperti mosaik kaca berwarna-warni yang disusun dengan indah dalam bingkai persatuan yang disebut kebudayaan nasional Indonesia.

Kemajuan di bidang teknologi informasi yang tidak diikuti dengan kesadaran tentang ruang dan waktu telah mengubah wajah dunia seakan-akan tanpa batas. Pada kenyataannya, setiap komunitas memiliki nilai, norma, hukum, dan aturan yang terikat ruang dan waktu (terbatas). Karena itu, ketika terjadi kontak-kontak budaya, baik langsung maupun tidak langsung, offline maupun online, diperlukan kesadaran tentang penataan dan penggunaan ruang dan waktu. Dengan demikian, jika setiap komunitas, kelompok, dan individu menyadari bahwa nilai, norma, hukum, dan aturan memiliki batas toleransi, tidak akan mencubit orang lain, jika tidak ingin dicubit.

Saya bermimpi, suatu hari nanti Angklung Indonesia dimainkan oleh seluruh anggota di Dewan Keamanan PBB sebagai upaya memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia.

Global Network of Facilitators

Melek Budaya untuk Pembangunan Berkelanjutan

Agenda UNESCO, 2015-2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan

UNESCO bekerja untuk mendorong dialog dan saling pengertian di antara orang-orang di seluruh dunia. Di dalam dunia yang rawan, sebuah perdamaian yang dibangun di atas pemerintahan yang mengutamakan kepentingan politik dan ekonomi diyakini tidak akan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan karena tidak dilakukan dengan tulus. Perdamaian yang berkelanjutan harus dibangun di atas kepentingan intelektual dan solidaritas moral kemanusiaan, hak asasi manusia dan martabat manusia, termasuk di jantung masyarakat dunia yang beragam saat ini. Dengan semangat itu, UNESCO membangun sarana yang berhubungan dengan pendidikan untuk menolong kehidupan orang-orang sebagai warga dunia yang bebas dari kebencian dan ketidaktoleranan. Dengan mempromosikan warisan budaya dan martabat yang setara untuk semua kebudayaan, UNESCO memperkuat ikatan di antara budaya-budaya di dunia. Dengan singkat, UNESCO adalah sebuah organisasi untuk perdamaian dan bekerja untuk globalisasi yang lebih manusiawi.

UNESCO mengakui keberagaman budaya dan berkontribusi terhadap perdamaian. Hal ini sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan, yaitu prinsip hak budaya yang merupakan bagian dari hak asasi manusia, sebagai dimensi sosial; prinsip keberlanjutan, sebagai dimensi lingkungan; prinsip keadilan, sebagai dimensi ekonomi; ketiganya akan membangun perdamaian dan keamanan, yang berkelanjutan.

Agenda 2030 UNESCO untuk Pembangunan Berkelanjutan sebagai berikut:
1. mengakhiri kemiskinan dalam berbagai bentuk dimana saja;
2. mengakhiri kelaparan, mencapai ketersediaan pangan, perbaikan gizi dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan;
3. memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesehatan untuk semua usia;
4. memastikan pendidikan yang menyeluruh dan kualitas yang merata serta mempromosikan kesempatan untuk belajar seumur hidup;
5. kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dewasa dan yang masih belia;
6. memastikan ketersediaan dan manajemen air dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua;
7. memastikan akses yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan energi modern untuk semua;
8. mempromosikan berkelanjutan, menyeluruh dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pekerjaan penuh dan produktif serta pekerjaan yang layak untuk semua;
9. membangun infrastruktur yang tangguh, mempromosikan yang menyeluruh, industrialisasi yang berkelanjutan dan memajukan inovasi;
10. mengurangi ketidakadilan di dalam dan di antara negara-negara;
11. membangun kota-kota dan tempat tinggal yang menyeluruh, aman, berdaya tahan, dan berkelanjutan;
12. memastikan konsumsi yang berkelanjutan dan pola-pila produksi;
13. segera melakukan aksi untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya;
14. melestarikan dan menggunakan sumber daya laut secara berkelanjutan, lautan dan sumber daya marina untuk pembangunan berkelanjutan;
15. melindungi, merestorasi, dan mempromosikan penggunaan ecosistem yang berhubungan dengan bumi secara berkelanjutan;
16. mempromosikan perdamaian dan masyarakat yang menyeluruh untuk pembangunan yang berkelanjutan, memberikan akses keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel, dan menyeluruh di semua tingkatan;
17. memperkuat sarana implementasi dan revitalisasi persahabatan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Jika dunia tidak mampu melakukan pembangunan berkelanjutan yang sebenarnya, warisan budaya akan menghadapi risiko (kepunahan); tetapi jika warisan budaya tidak dilindungi, pembangunan berkelanjutan tidak mungkin menjadi kenyataan.

Hak budaya adalah bagian dari hak asasi manusia, yang universal, yang tidak dapat dipisahkan, dan saling bergantung.

Mendorong keberagaman budaya yang kreatif memerlukan implementasi penuh hak budaya untuk tumbuh dan berkembang.

Simpulan

1. Politik adalah alat untuk meraih kekuasaan.
2. Ekonomi adalah alat untuk mendapatkan keuntungan.
3. Budaya adalah alat untuk mengakui hak budaya, kreativitas manusia, keberagaman budaya, dan pembangunan berkelanjutan.
4. Politik dan ekonomi tidak pernah mencapai perdamaian yang berkelanjutan karena pelakunya ingin meraih kekuasaan dan keuntungan sesaat, sedangkan budaya adalah alat untuk saling mengenal dan saling menghormati keberagaman budaya yang dilandasi sikap intelektual, solidaritas moral kemanusiaan, hak asasi manusia, dan martabat manusia.
5. Hanya dengan pendekatan budaya, kehidupan alam akan terpelihara dengan baik, kehidupan sosial yang bebas dari kebencian dan ketidaktoleran, kehidupan ekonomi yang menguntungkan untuk semua orang, dan kehidupan yang damai bagi semua orang.

Penulis,
Harry WALUYO
Fasilitator ICH-UNESCO

Sumber: ICH-UNESCO

Kedamaian dan Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan ke-16 Pembangunan Berkelanjutan. Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, memberikan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi yang efektif, bertanggung jawab dan inklusif di semua tingkatan.

Kami bertekad untuk menumbuhkan masyarakat yang damai, adil, dan inklusif yang bebas dari rasa takut dan kekerasan. Tidak akan ada pembangunan berkelanjutan tanpa perdamaian dan tidak ada perdamaian tanpa pembangunan berkelanjutan.

Agenda baru tersebut mengakui kebutuhan untuk membangun masyarakat yang damai, adil, dan inklusif yang memberikan akses keadilan yang setara dan didasarkan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia (termasuk hak atas pembangunan), peraturan perundang-undangan yang efektif dan tata pemerintahan yang baik di semua tingkatan, transparan, efektif, dan akuntabel. Faktor-faktor yang menimbulkan kekerasan, ketidakamanan dan ketidakadilan, seperti ketidaksetaraan, korupsi, tata kelola yang buruk dan arus keuangan dan arus kas, dibahas dalam Agenda ini.

Kami berjanji untuk mendorong pemahaman antarbudaya, toleransi, rasa saling menghormati dan etika kewarganegaraan global dan tanggung jawab bersama. Kami mengakui keberagaman alam dan budaya dunia dan menyadari bahwa semua budaya dan peradaban dapat berkontribusi, dan merupakan pengungkit penting dalam pembangunan berkelanjutan.

Sumber: Agenda 2030 Sustainable Development